Petani Sawit Minta Pelabuhan Tambahan

VIVAnews - Petani kelapa sawit meminta pemerintah menambah pelabuhan ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO). Selama ini, Indonesia hanya memiliki dua pelabuhan ekspor CPO, yaitu di Dumai, Riau, dan Delawan, Sumatra Utara.

"Padahal perkebunan kelapa sawit sudah ada di tempat lain, misalnya di Kalimantan dan Sulawesi," ujar Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumail Abdullah setelah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Senin 15 Desember 2008. "Wakil Presiden bilang akan segera dibahas, sehingga tidak banyak yang lost."

Apkasindo juga meminta pemerintah menambah subsidi suku bunga revitalisasi perkebunan. Ia mengatakan bunga yang dikenakan pada petani kelapa sawit lebih tinggi dari petani lain. "Misalnya kalau suku bunga 18 persen, kami kena 10 persen, sisanya disubsidi pemerintah. Tapi kalau tebu, kena 7 persen, disubsidi 11 persen," kata Sumail.

Sumail meminta pemerintah juga memprioritaskan penyaluran pupuk bersubsidi pada petani sawit. Selama ini, menurut Sumail, petani kelapa sawit harus membeli pupuk nonsubsidi dengan harga lima kali lipat lebih mahal. "Contohnya urea bersubsidi harganya Rp 1.200 per kilogram, urea nonsubsidi Rp 6.000 per kilogram," ujar Sumail.

Direktur Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian Achmad Manggabarani mengatakan subsidi pupuk memang diprioritaskan pada komoditas yang harganya diatur pemerintah. Sedangkan harga sawit ditentukan pasar.

Lebaran Bareng, Desta dan Natasha Rizky Dapat Pesan Mengharukan dari Anaknya
Menara PT Bank Central Asia TBk (BCA) MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Deretan 5 Brand Perbankan Terkuat di Dunia, BCA Menempati Posisi Pertama

Bank Central Asia (BCA) baru-baru ini diberi penghargaan sebagai brand perbankan terkuat di dunia pada tahun 2024, menurut data dari Brand Finance Banking.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024