VIVAnews - Pemerintah mensinyalir akan menurunkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar.
"Kemungkinan ada penurunan lagi, lihat harga, kurs, dan APBN. Ini upaya mendorong sektor riil," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro di sela rapat kerja dengan Komisi VII Bidang Energi DPR, di Senayan, Jakarta, Senin 15 Desember 2008.
Menurut dia, pemerintah akan melakukan evaluasi harga BBM bersubsidi bulanan, sehingga masih dalam kontrol pemerintah. Dengan kondisi sekarang, di mana harga minyak mentah dunia lebih tinggi dari harga produknya, pemerintah berpikir menurunkan harga BBM secara bertahap.
Hingga pertengahan Desember, fluktuasi harga premium di pasar masih lebih rendah dibandingkan harga minyak mentah dunia. "Sambil mengevaluasi kami juga melihat ada penurunan harga minyak mentah," kata dia.
Pada 1 Desember lalu, pemerintah telah menurunkan harga premium dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500 per liter. Sedangkan harga solar dan minyak tanah tetap, masing-masing Rp 5.500 dan Rp 2.500 per liter.
Kemarin sore, pemerintah juga menurunkan kembali harga premium sebesar Rp 500 menjadi Rp 5.000 per liter, harga solar turun Rp 700 menjadi Rp 4.800 per liter. Adapun harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter. Harga baru ini berlaku sejak pagi tadi, 15 Desember pukul 00.00 WIB.