VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) melonjak 5,04 persen sepanjang pekan ini. Kenaikan IHSG dipicu penguatan harga saham unggulan, khususnya di sektor pertambangan dan perkebunan.
Pada sesi kedua perdagangan Jumat 12 Desember 2008, bursa regional terguncang berita negatif tidak disetujuinya pengucuran dana talangan (bailout) US$ 14 miliar bagi industri otomotif Amerika Serikat (AS).
"Ancaman kebangkrutan tiga raksasa otomotif AS dapat memberikan efek domino yang berujung pada resesi lebih mendalam," kata analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono dalam risetnya yang diterima VIVAnews di Jakarta, akhir pekan ini.
Sementara itu, pada awal pekan depan, lanjut dia, fokus investor diperkirakan masih pada perkembangan makro ekonomi global. Investor juga akan menanti langkah yang diambil pemerintah AS guna menyelamatkan industri otomotif negara itu. Secara teknikal, telah terjadi evening doji star yang mengindikasikan peluang terjadinya bearish untuk jangka pendek.
Indikator stochastic oscillator juga menunjukkan terjadinya death cross. "Kami perkirakan, IHSG bergerak melemah pada awal pekan menguji level middle bollinger band pada kisaran 1.218-an," ujar dia.
Pada penutupan transaksi Jumat, IHSG ditutup melemah di level 1.262,97 atau turun 53,73 poin (4,08 persen). Nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 1,77 triliun dengan frekuensi 54.639 kali. Sebanyak 28 saham menguat, 107 melemah, 42 stagnan, serta 280 saham tidak terjadi transaksi. Aksi ambil untung (profit taking) investor setelah tiga hari IHSG menguat hampir sembilan persen turut mendorong pelemahan indeks akhir pekan ini.
Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu
Dian, siswi SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku tidak diperkenankan mengikuti ujian lantaran memiliki tunggakan uang sekolah
