DPR: Pemerintah Gagal Layani Pemudik

VIVAnews - Anggota Dewan menilai pelaksanaan arus Lebaran 2008 tidak lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Masih tingginya angka kematian dan frekuensi kemacetan menjadi catatan penting tahun ini.
 
"Hal itu akibat persiapan yang masih terburu-buru sehingga belum berhasil melayani kelancaran mudik 2008," kata Wakil Ketua Komisi Perhubungan dan Pekerjaan Umum DPR Yosef Umar Hadi saat mengunjungi Posko Terpadu Lebaran di Departemen Perhubungan, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Oktober 2008.
 
Yosef mengatakan, beberapa kriteria menunjukkan kalau pelaksanaan tahun ini tidak lebih baik dari tahun sebelumnya. Terbukti, tingkat kecelakanan dan jumlah korban meninggal naik dari tahun sebelumnya. Korban meninggal tercatat 481 orang, 608 luka berat, 1,4 juta luka ringan dan kecelakaan lalulintas mencapai 1.085 juta kejadian. Adapun jumlah kerugiannya cukup besar yaitu sebesar Rp 562 miliar.
 
Sedangkan tahun sebelumnya, jumlah korban meninggal hanya 126 orang, luka berat 162, luka ringan 1,32 juta, dan  kecelakan lalu lintas 1 juta kejadian. "Saya cukup prihatin dan masih menanggap tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya, sehingga perlu diketahui sumber-sumber penyebabnya agar bisa diperbaiki pada tahun depan," jelas dia.
 
Yosef menilai, persiapan Lebaran harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum puncak Lebaran. Sebab, momentum Lebaran merupakan hal yang rutin terjadi di Indonesia setiap tahun, sehingga seharusnya departemen terkait seperti Depertemen Pekerjaan Umum dan Departemen Perhubungan perlu melakukan proyeksi dan memasukkannya persiapan itu dalam anggaran tahunan.
 
Dia juga mengatakan, persiapan selama tiga bulan salah dan tidak tepat, seharusnya hal itu dilakukan dalam penyusunan anggaran. Sehingga, tidak terkesan terburu-buru dan salah. Apalagi, transportasi merupakan sarana yang utama pada saat mudik Lebaran. 
 
Dia mengusulkan, dari pengalaman tiap tahun (termasuk tahun ini) sebaiknya untuk angkutan kereta api perlu ada 10-11 rangkaian lokomotif atau 100 gerbong, sehingga diharapkan pemudik terangkut dan mengurangi kemacetan akibat penggunaan kendaraan pribadi. "Ini perlu dialokasikan dalam anggaran 2009," jelasnya.
 
Mengenai tingginya tingkat kecelakaan kata dia, perlu dicermati apakah ini menyangkut sarana dan prasarana atau masalah teknis atau kecelakan akibat kesalahaan manusia (human error). Infrastruktur Lebaran 2008 yang cukup baik, dikatakan dia, tetap tidak bisa mengurangi kecelakaan. Alasannya, penyebab kecelakaan tahun ini terbukti akibat pemudik yang tidak disiplin berlalu lintas. Maka itu, fokus utama pemerintah nantinya haruslah menciptakan solusi untuk mencegah ketidakdisiplinan lalul intas agar mengurangi korban meninggal dan tingkat kecelakaan.
 
Dengan tingkat kemcetan yang ternyata tidak lebih baik meski membaiknya infrastruktur jalan. Sebab, dengan sarana dan prasarana yang lebih ternyata tetap saja di titik-titik tertentu terjadi kemacetan dan bottle neck yang hampir sama dengan tahun lalu.
 
Dia mengakui, dalam rapat evaluasi nanti (hari ketujuh setelah Lebaran atau H+7) pihaknya akan mengkritisi dan menanyakan hal itu kepada pemerintah. Diharapkan, pemerintah dapat mengambil pelajaran untuk mengatasi kemacetan di tahun-tahun berikutnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan angka penilaian sempurna untuk pelayanan mudik tahun ini. Tidak tanggung-tanggung, nilai yang diberikan adalah A untuk pelayanan publik selama mudik Lebaran 2008.

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini
Parto Patrio

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024