Sejak Sabtu 4 Oktober 2008, Mey Chan terbaring lemah di Rumah Sakit Pondok Indah. Personel 'Duo Maia' ini terjangkit demam berdarah. Mey Chan pun sebal.
"Aku ngerasa tambah jelek aja," akunya saat ditemui di kamar tempatnya dirawat, Selasa 7 Oktober 2008 siang. Saat itu dara bernama asli Dita Anggraini ini memang tampil beda. Bedak, juga pewarna bibir tidak terlihat menempel di wajahnya. Mey Chan mengenakan baju pasien putih.
Teman duet Maia Estianty ini sakit sepulang mudik dari Malang, Jawa Timur. Mey Chan bercerita, di kota apel tersebut ia sempat seharian tak menyentuh nasi. Tidak nafsu makan, katanya. Sepulang dari Malang, dara 22 tahun ini sempat kembali beraktivitas seperti biasa.
Sampai suhu badannya naik 40 derajat celcius. "Aku nggak bisa ngenalin sekitar aku. Kaya linglung gitu," imbuhnya. Suhu badan tinggi sampai membuatnya merasa mual. Persendiannya linu sampai ia merasa seperti orang lumpuh.
Trombosit di tubuh turun drastis dari 200 ke 100. Mey Chan sadar sakitnya kali ini parah. Dokter pun menyatakan ia positif kena demam berdarah setelah sebelumnya menyangka Mey Chan tipus atau malaria.
Mau tak mau, mahasiswi Universitas Brawijaya Malang yang sedang cuti kuliah ini harus istirahat total di rumah sakit. Maia yang akrab disapanya Bunda rajin menjenguk.
Sayang, Mey Chan belum tahu sampai kapan ia harus dirawat. "Kalau aku sakit banyak kontrak yang terbengkalai," keluh Mey Chan. Namun menurutnya pihak manajemen mau memaklumi kondisi.
Nilai Demokrasi Mau Luntur, Front Penyelemat Demokrasi Ikut Ajukan Amicus Curiae ke MK
Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi, ikut mengajukan amicus curiae atau sahabat pengadilan, ke Mahkamah Konstitusi. Pengajuan ini menyusul beberapa tokoh sebelumnya.
