Hari Hak Asasi Manusia

Ibu-Ibu Gugat Yudhoyono-Kalla

VIVAnews - Mengambil momentum Hari Hak Asasi Manusia, sekelompok ibu akan menyampaikan gugatan ke pemerintah Yudhoyono-Kalla di Kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jalan Borobudur No 14 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 10 Desember 2008.

Pengurus Srikandi Demokrasi Indonesia, Nuraini, mengatakan para ibu menggugat elit politik, terutama pemerintahan Yudhoyono-Kalla, agar tidak meminggirkan kemiskinan perempuan di tengah kesibukan kampanye jelang Pemilu 2009.

"Masalah kemiskinan lebih penting dari pemilu," katanya kepada VIVAnews, Rabu 10 Desember 2008. Nuraini mengatakan gugatan dilayangkan karena pemerintahan Yudhoyono-Kalla gagal mengatasi persoalan kemiskinan perempuan.

Terkait pelaksanaan pemilu 2009, Nuraini mengatakan jangan lagi para elit menggunakan isu-isu kemiskinan dan perempuan sebagai barang dagangan politik. Menurutnya, ketika seseorang elit berjanji  dalam pemilu, dia harus bertanggungjawab untuk merealisasikannya.

Jaga Mulut! Ini Alasan Mengapa Dosa Ghibah Lebih Besar Dibandingkan Zina

"Yudhoyono-Kalla melakukan hal yang sama tahun 2004 lalu. Buktinya tidak ada," tambahnya. 

Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana Ungkap Keponakan yang Jadi Korban Tabrak Lari adalah Anak Berprestasi

Salah satu korban tabrak lari itu, keponakan Teuku Rifnu Wikana yang bernama Teuku Ray adalah anak yang berprestasi. Akibat kejadian itu, Ray mengalami patah tulang.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024