Polisi Tangkap Sindikat Pencurian Solar

VIVAnews – Enam anggota sindikat pencuri solar di Depot Logistik Pertamina Pesanggaran, Benoa ditangkap Kepolisian Sektor Benoa. Mereka ketahuan mencuri 1,2 ton lebih solar.

Sebut Sahabat Lama, Prabowo Unggah Foto Ketemu Surya Paloh Deklarasi Nasdem Bergabung

Modus operandinya, masih konvensional, yaitu dengan membocorkan pipa.

Enam pelaku yang kini ditahan di Kepolisian Benoa ditangkap di rumahnya masing-masing di kawasan Jalan Raya Pelabuhan Benoa. Keenamnya adalah Sutrisna Alias Pelor (21), Supardi Alias Tolik (19), Kusudarwanto Alias Seni (18) Triman alias Konting (26), Selamet alias Pepes (21) dan Yulianto (17).

Mereka diketahui bekerja sebagai buruh tambak yang tempat bekerjanya tak jauh dari lokasi kejadian. Saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku lainnya yang berinisial URP, MLS, dan YDI. Mereka  diduga sebagai otak pelaku.

Kepala Kepolisian Sektor Benoa, Ajun Komisaris Ida Bagus Budiasa mengatakan terungkapnya kasus ini terungkap karena ada  laporan dari PT Indonesia Power milik PLN, terkait kecurigaaan terhadap pipa yang disalurkan oleh Depo Pertamina Pesanggaran.

Dari laporan itulah polisi lalu bergerak untuk melakukan penyelidikan. “Berkurangnya pasokan solar bukan karena kebocoran tetapi pencurian. Dua pelaku langsung kita amankan saat beraksi,” katanya, Selasa 9 Desember 2008.

Tak hanya menangkap pelakunya, aparat kepolisian mengamankan solar curian sebanyak 1.245 liter atau setara dengan 1,2 ton lebih yang disimpan dalam 16 plastik ukuran jumbo, dan 8 jerigen.

Budiasa  mengatakan modus kejahatan pelaku sangat sistematis. Yakni,  pipa BBM yang disalurkan dari Depo Pertamina Pesanggaran ke PT Indonesia Power ini dilubangi, setelah itu mereka menyiapkan corong. Pipa kemudian disambungkan ke plastik serta jerigen yang sudah disedikan pelaku. Solar tersebut disembunyikan untuk dijual kembali. Namun, para pelaku masih tutup mulut soal siapa penadah solar curian itu.

Para pelaku biasanya beraksi sekitar pukul 23.00 hingga menjelang pagi tiba. Dalam aksinya, para pelaku selalu bergantian dan dibagi menjadi beberapa kelompok.

“Seperti pekerja shiff, ada yang bekerja dan ada yang istirahat,” tuturnya. Awalnya, para pelaku mengaku baru kali ini beraksi. Namun polisi tak percaya, karena dari hasil penyelidikan, tiga hari sebelumnya para pelaku sudah beraksi yakni tanggal 5 Desember 2008.

Laporan: Wima Saraswati/ Bali

Ketua KPU RI Hasyim Asyari di Putusan Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024

DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia menyebut DPR bakal segera memanggil KPU bahas dugaan asusila yang menjerat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024