Hadiah Nobel 2008

3 Ilmuwan Eropa Menangkan Nobel Kedokteran

VIVAnews - Tiga ilmuwan Eropa berbagi Hadiah Nobel 2008 bidang ilmu kedokteran, Senin 6 Oktober 2008, untuk tiga penemuan virus yang berbeda. Yaitu virus penyebab AIDS dan kanker serviks yang menjadi terobosan baru dalam membantu para dokter melawan penyakit-penyakit mematikan itu.

Momen Pratama Arhan Peluk Mesra Azizah Salsha Usai Timnas Indonesia Lolos Piala Asia U-23

Peneliti Perancis  Francoise Barre-Sinoussi dan Luc Montagnier, dianugerahi Nobel untuk penemuan mereka akan virus human immunodeficiency atau HIV, sementara peneliti Jerman Harald zur Hausen diberi penghargaan Nobel atas penemuan virus human papilloma yang menyebabkan kanker serviks, kanker kedua paling berbahaya bagi wanita.

Hausen, dokter dan ilmuwan Jerman ini, menerima hadiah uang separuh dari 10 juta kron, sedangkan kedua peneliti dari Perancis menerima separuhnya, untuk dibagi berdua.

Arkhan Fikri Jadi Sorotan Usai Indonesia U-23 ke Semifinal

“Saya tak menyiapkan diri untuk ini, “ kata Hausen (72) yang mengelola Pusat Riset Kanker Jerman di Heidelberg, kepada AP melalui telepon.

Majelis Nobel menilai Hausen, seperti diungkapkan dalam surat penghargaan Nobel, “bekerja melawan dogma”, ketika Hausen menemukan sejenis virus human papilloma atau HPV yang menyebabkan kanker serviks.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Hausen menyadari bahwa DNA dari HPV bisa dideteksi di dalam tumor dan membongkar kelompok dari tipe-tipe HPV yang hanya beberapa penyebab kanker. Penemuan itu membawa kepada pemahaman bagaimana HPV menyebabkan kanker dan pengembangan vaksin melawan infeksi HPV.

Dalam surat tanda penghargaan Nobel, Majelis Nobel menilai penemuan Barre-Sinoussi dan Montagnier adalah satu prasyarat untuk memahami biologi dari AIDS dan perawatannya dengan obat antiviral. Keduanya bekerja di awal tahun 1980-an, dan membuat studi mengenai virus ini menjadi memungkinkan.

Barre-Sinoussi adalah Direktur dari Serikat Pengatur Penularan dan Retroviral di Institut Pasteur di Perancis, sedangkan Montagnier adalah Direktur Yayasan Dunia untuk Penelitian Pencegahan Aids juga di ibukota Perancis, Paris.

Alfred Nobel, orang Swedia yang menemukan dinamit, memberikan penghargaan ini dalam surat wasiat dalam kategori kedokteran, fisika, kimia, sastra, dan perdamaian. Penghargaan ekonomi secara teknis bukan Nobel, tapi ciptaan dari bank sentral Swedia tahun 1968.

Hadiah ini termasuk uang, ijazah, dan undangan untuk menghadiri upacara penganugerahan di Stockholm dan Oslo tanggal 10 Desember, sekaligus memperingati wafatnya Nobel tahun 1896.

Nobel meninggalkan beberapa instruksi mengenai pemilihan pemenang, tetapi pemenang bidang kedokteran kebanyakan dipilih untuk yang melakukan terobosan sangat spesifik daripada riset tubuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya