VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang September 2008 sebesar 0,97 persen. Angka ini tertinggi sepanjang September selama tiga tahun terakhir.
Lonjakan inflasi ini terjadi karena September 2008 menanggung beban harga selama puasa dan menjelang Lebaran. "Kalau tahun lalu kan separuh September separuh Oktober. Tahun lalu puasa mulai pertengahan September, lalu Lebarannya pertengahan Oktober," kata Direktur Neraca dan Statistik BPS Ali Rosidi saat mengumumkan inflasi September 2008 di Gedung BPS, Jakarta, Senin 6 Oktober 2008.
Seluruh 66 kota yang dipantau BPS mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,80 persen dan terendah di Manado 0,03 persen. "Ini hasil pengamatan harga selama lima minggu, bahkan kami amati transaksi yang terjadi satu hari sebelum lebaran," kata Ali.
Inflasi September, imbuh Ali, karena adanya kenaikan harga yang terangkum dalam indeks kelompok barang dan jasa, yakni kelompok bahan makanan 1,90 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,49 persen, perumahan air, listrik dan bahan bakar 1,22 persen, sandang 0,50 persen, kesehatan pendidikan dan olah raga 0,36 persen, transportasi dan komunikasi 0,22%
Dengan inflasi 0,97 persen pada September, maka inflasi kalender (Januari-September 2008) tercatat 10,47 persen dan inflasi tahunan 12,14 persen.
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea Babak Playoff Olimpiade Paris 2024
Gorontalo
13 menit lalu
Laga Timnas Indonesia U-23 vs Guinea di babak playoff Olimpiade Paris 2024 bakal disiarkan langsung di stasiun televisi nasional. Berikut lin live streaming-nya.
Meskipun status Gunung Semeru masih pada level waspada, warga sekitar diminta untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang.
Hai hai para Masyarakat yang belum terjaring bantuan PKH, kali ini mimim Viva Bandung akan berbagi informasi bagaiaman kalian bisa mernima bantuan PKH setiap bulannya. P
Kasus ini berawal FG, ayah kandung korban yang membuat postingan pada akun Facebook miliknya soal anaknya yang mencari ibu asuh dan menetapkan harga Rp15 juta.
Selengkapnya
Isu Terkini