VIVAnews – Dua petinggi keamanan, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Djoko Santoso dan Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Bambang Hendarso Danuri akan bertemu di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu 3 Desember 2008.
”Dalam rangka silaturahmi biasa,” kata Juru Bicara Polisi, Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira, kepada VIVAnews.
Panglima, kata Abubakar direncanakan tiba pukul 11.00 WIB, sesuai jadwal pertemuan. ”Biasanya mengajak para staf. Tapi saya belum tahu siapa saja yang datang,” tambahnya.
Meski judulnya silaturahmi, bukan mustahil pertemuan itu juga membahas tentang kondisi keamanan Indonesia. “Bisa jadi masalah keamanan dibahas, terkait instruksi presiden,” katanya.
Terkait serangan teroris di Mumbai, India yang menewaskan setidaknya 195 orang dan peristiwa pendudukan dua bandara utama di Thailand oleh massa demonstran anti pemerintah, Presiden Yudhoyono meminta militer, polisi, dan aparat intelijen, waspada.
Pantauan VIVAnews di lokasi pertemuan, tampak mobil-mobil militer bersliweran. Aparat polisi militer juga tampak di lokasi.
Menurut informasi, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo sudah datang di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB.
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
