VIVAnews – Menjelang sore, arus kedatangan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Minggu, 28 September 2008, sepi. Jumlah penumpang mapun kendaraan yang terlihat, jauh dari kondisi pukul 06.00 yang merupakan puncak arus mudik di pebuhan penyeberangan yang melayani rute Merak-Bakauheni itu.
Data yang dihimpun VIVAnews, hingga pukul 03.00 dini hari tadi, jumlah kendaraan yang berlabuh di Pelabuhan Bakauheni adalah 77 ribu dengan jumlah penumpang sebanyak 134 ribu. Ramainya pemudik sempat memacetkan jalur lintas Sumatera di Km 10 Panjang, Bandar Lampung.
Sebanyak 26 kapal penumpang disiagakan untuk mengatasi puncak arus mudik. Dua kapal yakni KM Lautan Teduh dan KM Victoria menambah jumlah kapal, yang sebelumnya hanya berjumlah 24 buah.
Namun, untuk hari ini kapal yang beroperasi berkurang. KM BSP yang disiagakan mengalami kerusakan mesin. Kapal yang mengangkut sekitar 1000 penumpang itu mengalami mati mesin di tengah laut. Kondisi tersebut sempat membuat panik penumpang. Kapal yang seharusnya bersandar pukul 20.00, tertunda sekitar empat jam.
Menurut laporan pengendali lalu lintas (traffic control) Pelabuhan Bakauheni, kapal tersebut mengalami gangguan kemudi yang terjadi saat kapal sudah melalui alur dermaga. Kapal tersebut lantas ditarik dan baru bisa merapat pukul 23.20.
”Penarikan berlangsung lama karena angin kencang, dan gelombang yang tinggi lebih dari 2 meter,” kata Manajer Operasional PT ASDP Bakauheni Minggu, 28 September 2008. Selain itu, kapal juga harus menunggu Kapal Titian Murni yang baru bongkar muat di dermaga IV.
Menurut Zailis, kapal BSP II akan diperiksa oleh petugas. ”Agar diketahui kerusakannya,” katanya, menolak menyebutkan usia kapal BSP II.
Menurut data administrasi pelabuhan, Kapal BSP II mengangkut 864 penumpang dan 266 kendaraan roda dua dan roda empat, berbeda dengan pengamatan wartawan yang melihat kapal tersebut kelebihan muatan. * Agusta Hidayatullah