Penjaminan Penuh, Apa Untungnya?

VIVAnews - Kendali manajemen PT Bank Century Tbk yang jatuh ke tangan pemerintah membuat tuntutan penjaminan penuh dana nasabah di perbankan nasional semakin kencang.

Pengusaha, ekonom, bankir dan anggota dewan, bahkan Bank Indonesia menilai penjaminan yang diberlakukan pemerintah saat ini masih setengah hati. Kenapa? Batasan maksimal penjaminan sebesar Rp 2 miliar per nasabah di satu bank dianggap masih riskan. Karena hanya menampung 98 persen nasabah.

Padahal masih ada dua persen nasabah dengan total dana diperkirakan sekitar Rp 600 triliun yang tidak dijamin. Data Bank Indonesia per September 2008 dana pihak ketiga di perbankan nasional mencapai Rp 1.603 triliun. Jumlah itu berarti lebih dari sepertiga dana pihak ketiga.

Direktur Riset Infobank Eko B Supriyanto menuturkan jika tidak segera diantisipasi, dana ratusan triliun itu bisa bergerak liar. Informasi yang didapatnya, pemilik dana di atas Rp 2 miliar saat ini sudah dikontak bank-bank di Singapura untuk melarikan dananya ke Negeri Singa itu.

Para nasabah ini dianggap potensial melarikan dana miliknya ke negara-negara yang memberikan jaminan 100 persen. Di kawasan regional, beberapa negara sudah melakukan hal itu. Sebut saja Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Hong Kong. Australia juga memilih langkah serupa.

Pemerintah sendiri masih bertahan dengan besaran penjaminan dana nasabah sesuai Perpu yang dikeluarkan beberapa waktu lalu. Pemerintah khawatir penjaminan penuh akan menimbulkan moral hazard.

Lalu apa untungnya dana nasabah dijamin penuh? Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo beberapa waktu lalu mengatakan, penjaminan penuh akan membuat nyaman nasabah.

Menurut dia, penjaminan penuh seharusnya sudah dilakukan saat ini. Supaya nasabah lebih nyaman, sebaiknya dana yang dijamin tidak hanya rupiah, tapi juga simpanan valuta asing.

Bankir senior lainnya, Sigit Pramono juga menuntut adanya jaminan penuh. Keuntungan penjaminan penuh, kata Sigit, bisa meningkatkan keamanan dana nasabah di bank, sehingga mengurangi rasa cemas akibat krisis.

Keuntungan lain jika penjaminan penuh dilakukan, menurut ekonom Tony Prasetiantono, suku bunga bank yang tinggi bisa diturunkan secara bertahap. Tingginya suku bunga memicu perang suku bunga antarbank.

Penjaminan penuh, kata Toni, juga efektif mengerem orang migrasi dana dari bank kecil ke bank besar akibat isu kalah kliring, menahan capital outflow dan memperkuat rupiah.

Jika bunga turun, Ketua Kadin MS Hidayat mengatakan yang diuntungkan adalah pengusaha. Sebab sumber dana di dalam negeri akan menjadi lebih murah. Kondisi itu akan sangat membantu pengusaha sebab sejak Oktober lalu banyak eksportir yang sudah tidak mendapatkan order lagi akibat melemahnya ekonomi negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat.

Akibatnya pengusaha menciutkan omzet penjualannya sehingga mau tidak mau mereka menurunkan kapasitas produksinya, yang berarti akan mengurangi jumlah karyawan. Ini terjadi karena tidak adanya pasar baru untuk produk Indonesia.

Memang Lembaga Penjamin Simpanan sempat mengeluarkan jurus jika dana tidak dijamin. Caranya, gampang. Pemilik dana di atas Rp 2 miliar tinggal menyebar dananya di sejumlah bank. Namun tuntutan agar dana nasabah dijamin penuh tak jua surut. Kini semua pihak berharap pemerintah memperlunak sikapnya.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya
Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23

Piala Asia U-23 Pakai Head to Head atau Selisih Gol? Ini Syarat Timnas Indonesia ke Perempat Final

Timnas Indonesia U-23 selangkah lagi bakal menciptakan sejarah lolos ke perempat final Piala Asia U 23 2024. Garuda Muda bakal melakoni penentu melawan Timnas Yordania.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024