VIVAnews - Pemerintah terus memasok likuiditas ke Bank Century yang baru beroperasi lagi hari ini. Sedikitnya tiga troli uang sudah didatangkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang hilir mudik sejak pagi hari.
Pantauan VIVAnews pukul 11.25 WIB, Senin 24 November 2008, tiga mobil Toyota Kijang yang mengangkut uang dari Bank Indonesia tampak diparkir di lobi kantor pusat bank yang berlokasi di Senayan, Jakarta.
Petugas kemudian mengeluarkan tumpukan uang dari tiga mobil tersebut dan membawa masuk ke dalam dengan menggunakan tiga troli berlabel CIC. CIC adalah salah satu bank yang dilebur menjadi satu ke Bank Century. Bank lainnya adalah Bank Pikko dan Danpac. Sebelumnya beberapa petugas juga tampak mengisi uang di ATM bank.
Sedangkan di depan Bank Century petugas lain menempel siaran pers bersama Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan soal pengambilalihan bank oleh pemerintah. Ada pula rilis mengenai pernyataan direksi Bank Century yang menyatakan bank sudah dapat melayani transaksi nasabah secara normal.
Rilis yang ditandatangani Direktur Utama Century Maryono dan Direktur Ahmad Fajar itu meminta agar nasabah dapat menyikapi secara bijak dengan melakukan transaksi secara normal. "Dukungan dari para nasabah akan sangat membantu peningkatan kinerja Bank," kata Maryono.
Sementara suasana di bank semakin siang semakin ramai, jika pada pagi hari nasabah yang melakukan penarikan dana jumlahnya masih belasan orang, kini lebih banyak lagi.
Salah satu nasabah Elsye (42 tahun) mengaku cukup khawatir dengan dana tabungannya. Rencananya pagi ini dia akan memindahkan semua dananya ke bank lain. "Pastinya ada rasa khawatir, saya juga tidak yakin 100 persen," kata dia.
Namun dia mengaku mengerti kebijakan Century yang membatasi penarikan uang. Untuk itu dia akan mengikuti batas maksimal pengambilan tunai sesuai yang diberlakukan.
Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB
PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB.
