Menikmati "Kembali" Indonesia (Bagian II)

Diskusi Soal Indonesia Ditemani Sambal Menado

VIVanews - Akhirnya kita duduk bersama disekeliling meja besar setelah masing-masing saling bersalam mesra. Segera meja itu dipenuhi dengan makanan tipikal restoran itu, yaitu beragam masakan ikan, digoreng, dipanggang, dan dibuat kuah sop.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?

Walaupun kami masing masing pernah hidup didunia modern baik di Amerika atau di Eropa namun lebih enak rasanya makan pakai sendok garpu asli,yaitu pulukan tangan.
 
Ibu Dina Martina adalah mantan konsul di KBRI di Kuba dan sekarang bekerja di Departemen Luar Negeri RI di Jalan Pejambon.

Apakah yang kita bicarakan? Ah, yang penting kita bersilaturahmi saja karena kita telah dijalin oleh persahabatan, yang dilandasi oleh hal-hal yang serba kebetulan, tapi menemukan kesamaan dalam menghadapi keadaan yang serba cepat dan komplek pada saat ini,

Diantaranya berbuat seefisien mungkin untuk bisa membahagiakan orang lain yang kita anggap sebagai saudara. Ada perasaan dekat, apabila kita bisa membahagiakan orang maka diri kita merasa juga berbahagia dan memberikan stimulan untuk terus hidup. Terlebih lagi bila kita bisa berbuat untuk kebahagiaan masyarakat dalam jangkauan yang lebih luas.
   
Perlu disayangkan justru pada abad 21 ini kita belum bisa membahagiakan masyarakat  kita yang unik dan heterogen ini. Kita patut cemburu dengan kemajuan kemajuan sosial yang terjadi di negeri- negeri berkembang yang lain.

Kita lihat misalnya Venezuela, Bolivia dan Ekuador, yang telah berani menasionalisasi tambang tambang minyak/gasnya, juga tambang tambang logamnya. Mereka telah selesai memberantas buta huruf dan setapak demi setapak telah membahagiakan masyarakatnya dengan sistem pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis.

Lihatlah Argentina, Paraguay, Uruguay dan Chili yang telah berani mengadili pelanggar pelanggar HAM berat masa lalu. Kita telah tertinggal jauh dari mereka yang berhasil membahagiakan masyarakat mereka yang juga sangat heterogen itu. Kita terlalu banyak waktu dan dana, misalnya  untuk meloloskan UU Pornografi yang kontroversi itu.

Apakah UU itu bisa membahagiakan masyarakat? Nyatanya telah banyak lapisan masyarakat yang menolaknya. Belum lagi itu soal semburan lumpur panas di Sidoarjo yang telah menenggelamkan  12 desa dan kabarnya sampai saat ini  masih terus menyemburkan lumpur sebanyak 100 ribu kubik setiap harinya.

Pesan Widodo Untuk Pemain Arema FC Usai Kalah Dari Rival 

Sekarang bukannya mencari solusi yang konkrit tapi banyak debat mengenai siapa yang salah, manusia (yang ngebor) atau alam (gempa bumi). Logikanya sekarang begini, seandainya dulu itu tidak dibor, apakah lumpurnya menyembur keluar ?

Masih banyak lagi tema pembicaraan selama lebih dari 2 jam di TIM itu, dari krisis  keuangan global sampai terpilihnya Barack Obama jadi penghuni Gedung Putih. Dari mutu sumber daya manusia (SDM) di negeri kita sampai soal masyarakat Indonesia di pulau Cayman , Bahama dan Kuba.

Kita menutup pertemuan dengan aklamasi bahwa kita telah makan kenyang dan puas dengan penuh harapan kita bertemu lagi dengan masalah masalah yang baru. Ada peribahasa rakyat Kuba: “Barriga llena Corazon contenta” (Bila perut kenyang maka hatipun jadi senang).(Widodo Suwardjo,Jakarta, 15 November 2008)

Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024