Pemerintah Disarankan Tak Terbitkan Obligasi

VIVAnews - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Agus Martowardojo menyarankan agar pemerintah tidak membiayai defisit anggaran 2009 dengan cara menerbitkan surat utang negara.

"Penerbitan obligasi negara akan menyedot dana dari masyarakat," ujar Agus di Jakarta, Kamis, 20 November 2008. "Itu justru akan membuat likuiditas di perbankan semakin ketat."

Ketua Himpunan Bank-Bank Negara itu menyarankan pemerintah mencari pendanaan dari luar masyarakat keuangan di Indonesia. Itu bisa melalui pinjaman bilateral dengan sejumlah negara lain, serta lembaga keuangan multilateral seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Islam.

Dia mengakui dalam banyak aspek, Indonesia sering tidak berhati-hati dalam membuat kontrak dengan lembaga kreditor asing. Namun, dengan pemerintah sekarang, Agus percaya mereka akan sangat hati-hati menerapkan manajemen risiko dan mengkaji masalah hukum dengan baik, serta tidak menghilangkan kemandirian bangsa Indonesia. Syarat-syaratnya, termasuk suku bunga, tak boleh merugikan.

"Membuka solusi alternatif saya kira baik," kata dia. Dia pun percaya pemerintah akan mengambil putusan yang bijak. Apalagi, ia melihat pemerintah memberikan sinyal akan mengurangi defisit anggaran 2009. "Bahkan, jika perlu anggaran tidak harus defisit. Artinya, cukup dibiayai dari penerimaan pajak dan nonpajak."

Video Toyota Calya Terjebak di Lumpur, Ada Cara Aman untuk Lolos
Nurul Ghufron

Wakil Ketua KPK Dilaporkan ke Dewas Terkait Pelanggaran Etik

M57+ Institute melaporkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK, Nurul Ghufron, ke Dewan Pengawas atau Dewas KPK. Ghufron dilaporkan atas dugaan pelanggaran etik.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024