VIVAnews - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menginginkan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor berada pada rentang 0-75 persen.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Gaikindo Bambang Trisulo dalam Rapat Dengar Pendapat Panitia Khusus RUU Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di Komisi Keuangan, DPR RI, Jakarta, 15 September 2008.
"Penurunan tarif diharapkan dapat meningkatkan daya saing," kata Bambang, yang mentargetkan industri otomotif Indonesia menjadi nomor satu di ASEAN.
Selain itu, Bambang juga membandingkan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor di negara tetangga, seperti Thailand yang maksimal 50 persen dan Filipina 60 persen. "Tarif PPnBM Indonesia harus bisa bersaing di ASEAN," ujarnya.
Gaikindo menganggap usulan pemerintah atas tarif pajak sebesar 10-200 persen pada barang mewah, khususnya kendaraan bermotor, justru akan menurunkan penjualan dalam negeri.
Data Gaikindo Januari - Juli 2008 menunjukkan penurunan total penjualan menjadi 350.612 unit, dari penjualan 2007 sebanyak 433.341 unit.
Ketua Bidang Perpajakan Gaikindo Yongki Sugianto mengatakan, harga kendaraan bermotor di Indonesia termasuk salah satu termahal di dunia, yang tiga kali lipat dari harga negara asal. Konsumen Indonesia harus membayar lagi untuk bea masuk, PPnBM, PPN, Bea Balik Nama (BBN), dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM).
