Pemkot Solo Gagal Razia Supermarket

VIVAnews-Pemerintah Kota Solo gagal merazia sejumlah supermarket terkait kasus beredarnya susu China yang mengandung zat melamin. Hal itu karena informasi tersebut sudah lebih dahulu sampai ke pemilik toko dari seorang wartawan media massa.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

"Berdasarkan pengakuan salah seorang pemilik toko, sebelum dilakukan razia mereka mendapat informasi dari salah seorang wartawan. Tidak ingin mengambil resiko, pemilik langsung membuang produk-produk yang dianggap beracun tersebut," ujar Kepala seksi Kefarmasian Makanan dan Obat Tradisional Pemkot Solo, Setyawati usai merazia sejumlah toko dan supermarket, Kamis 25 September 2008.  
 
Walau tidak menghasilkan apa-apa, Pemkot Solo tetap memberikan peringatan dengan surat edaran terhadap sejumlah toko dan sepermarket untuk tidak menjajakan makanan produk China yang sudah ditentukan badan POM sebanyak 23 item. Pihaknya akan mengambil tindakan tegas bila masih ditemukan makan tersebut berupa penarikan izin usahanya.

Padahal lanjut dia, tujuan sidak untuk mengantisipasi makanan yang belum aman, dan menindaklanjuti anjuran pemeirntah mengenai adanya edaran. "Padahal inikan tindakan baik untuk mengantisipasi,"

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Diantara toko dan supermarket yangm dirazia Pemkot Solo, terdapat toko bernama 'Sami Luwes' dan Supermarket 'Makro' yang memang sejak awal tidak memproduksi makanan dan minuman asal China. Tetapi petugas berhasil menemukan beberapa makanan dan minuman yang sudah habis masa pakainya (kadaluarsa) untuk selanjutnya diamankan. 

Sementara razia digelar dengan bekerjasama pihak Dinas Kesehatan Kota (Diskesta), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Satpol PP, Badan Informasi dan Kehumasan (BIK) serta Poltabes Solo. *laporan koresponden VIVAnews Panca Okta dari Solo.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024