VIVAnews - Mantan legislator Komisi Keuangan dan Perbankan Agus Tjondro Prayitno mengaku menerima Rp 25 juta dari Hamka Yandhu. Uang diberikan dalam bentuk lima cek perjalanan dengan nilai masing-masing Rp 5 juta.
"Itu uang selamat datang," kata Agus di depan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 5 November 2008. Agus bersaksi untuk terdakwa dua bekas anggota Komisi Keuangan dan Perbankan periode 1999-2004 Hamka Yandhu dan Anthony Zeidra Abidin dalam kasus aliran dana Bank Indonesia sebesar Rp 100 miliar.
Agus mengatakan ia menerima uan tersebut dari sekretaris Hamka Yandhu dalam amplop putih. Ia mengetahui adanya uang tersebut atas pemberitahuan rekan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Sukono. "Ada uang rejeki," kata dia mengulang perkataan Sukono. "Untuk uang selamat datang."
Ketika menerima uang itu, kata Agus, tanpa tanda terima. Usai menerima ia melaporkannya ke rekan Willem Tutuarima. Namun Hamka, kata dia, tidak pernah menanyakan untuk mengkonfirmasi ulang.
Jangan Mengaku
Ketika kasus ini mengemuka, lanjut Agus, Willem pernah menyarankan untuk tidak mengaku pernah menerima uang. "Kalo ditanya penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi jangan mengaku," kata dia. Willem, kata dia, mengaku telah mengembalikan uang ke Komisi sebesar Rp 50 juta.
Selain uang bermasalah dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia, Agus mengaku juga pernah menerima uang dari Dudi Makmun Murod pada 2004. Uang itu diterima usai pemilihan Miranda Swaray Gultom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Uang itu diterima di ruang rekannya, Emir Moeis. "Uang itu dimasukkan dalam amplop dengan kode AT. Isinya, berupa travel check BII sebanyak sepuluh lembar senilai Rp 500 juta," bebernya.
Sebelum penyerahan uan itu, kata dia, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, pernah mengumpulkan anggota fraksi di ruang Panda Nababan. "Saat itu kami diarahkan untuk memilih Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior," kata Agus. Miranda, kata Agus mengulang perkataan Tjahjo, akan menyiapkan Rp 300 juta per orang. "Tapi kalo mau Rp 500 juta dia juga siap," kata Tjahjo. Ketika itu, kata agus, salah satu rekannya menyeletuk "Kalo bisa Rp 500 juta kenapa tidak kita dapat Rp 500 juta saja."
Baca Juga :
Sempat Diragukan Karena Mengandung Alkohol, Minuman Fermentasi Kombucha Kantongi Sertifikat Halal
VIVA.co.id
18 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Susunan Pemain Persib Bandung Vs Bali United Leg 2 Semifinal Championship Series
Gorontalo
24 menit lalu
Susunan pemain Persib Bandung vs Bali United pada leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/24 sudah dirilis. Berikut susunan pemain kedua tim.
Cerpen Bahasa Using Banyuwangi: Kecaruk Maning
Banyuwangi
32 menit lalu
Penulis: Oyek Setro Isuk iku Saperik lungguh dhewekan nong ngarep umahe. Umah hang mung gedhung separo iku madhep ngalor. Ring latare ana uwit pelem hang magih durung tak
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program capaian SDG's.
Main di Kandang Persib, Pelatih Bali United Wanti-wanti Soal Ini
Bandung
sekitar 1 jam lalu
Bali United akan kembali berhadapan dengan Persib Bandung pada laga semi final leg kedua championship series Liga 1.Duel kedua tim akan berlangsung di Stadion Si Jalak H
Selengkapnya
Isu Terkini