Status Marbury di Knicks Masih Menggantung

VIVAnews - New York Knicks belum juga menentukan nasib pemainnya, Stephon Marbury, yang menolak diturunkan bermain. Knicks merasa membutuhkan waktu mencari solusi US$21 juta yang jadi ganjalan dalam kasus ini.

Dalam pertemuan antara pengacara Marbury dengan Presiden Donnie Walsh di pusat latihan Knicks, Senin, 1 Desember 2008 (Selasa pagi WIB), kedua pihak masih belum menemukan solusi. Namun, untuk sementara ini kedua pihak setuju untuk menjauh satu sama lain. Marbury tak akan datang ke markas Knicks, begitu pun sebaliknya, Knicks enggan mengurus Marbury.    

"Setelah bertemu dengan perwakilan Stephon, kami meminta Stephon agar tidak hadir di sesi latihan maupun pertandingan hingga pemberitahuan lebih lanjut," ujar Walsh seperti dilansir AP.

"Kami masih akan bertemu lagi dengannya untuk membicarakan resolusi berikutnya," tambah Walsh.

Marbury harusnya menerima US$ 21 juta di akhir tahun kontraknya. Namun, menurut Marbury jumlah tersebut malah membuat dirinya mustahil untuk dijual karena dinilai kelewat mahal. Klub lain tentu akan berpikir dua kali mengingat faktor slary cap di NBA sangat ketat. Sebaliknya, Knicks sudah tidak tahan menangani tingkah Marbury dan bersedia menyerahkan uang tersebut agar ia segera pergi.

Kasus Marbury bermula ketika ia menolak dimainkan oleh pelatih Mike D’Antoni dalam partai kontra Detroit Pistons, Rabu, 26 November 2008. Ketika itu klub sudah mendendanya US$ 400.000. Namun yang membuat klub murka adalah pernyataan Marbury di harian New York Post. Ia berkoar pada harian ternama The Big Apple itu kalau ia tak percaya lagi pada D’Antoni. Tak lupa ia memberi analogi 'pernikahan ini berakhir'.  

Marbury merupakan pemain berpengalaman di ajang NBA. Sebelum berlaga di Knicks, point guard dengan tinggi 188 cm itu sempat membela Minnesota Timberwolves, New Jersey Nets dan Phoenix Suns.

Korea Selatan Dapat Kabar Buruk Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23
Ilustrasi uang tunai/gaji/pesangon.

Berburu Cuan Lewat Gajian

Akhir bulan menjadi momentum anak muda untuk beralih ke HP (smartphone/ponsel pintar) baru, karena merupakan waktunya gajian. Hal ini tentu tidak disia-siakan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024