Krisis Klub Ibu Kota Belum Berakhir

VIVAnews - Krisis yang melanda dua tim asal DKI Jakarta, Persija Jakarta dan Persitara Jakarta Utara belum juga berakhir. Hingga hari ini, kedua tim kakak-beradik itu belum menerima dana bantuan APBD dari Pengprov DKI Jakarta.

Pengprov menganggarkan Rp16 miliar untuk Persitara dan Rp 21 miliar buat Persija. Tapi, dana APBD itu tak kunjung turun.

Belum cairnya dana bantuan itu membuat manajemen kedua tim tak kunjung menuntaskan kewajibannya. Para pemain Persija belum menerima gaji hingga tiga bulan. Sedangkan Persitara menunggak hingga delapan bulan. Kedua tim juga belum mampu membayar uang muka kontrak masing-masing pemainnya.

Menurut Kepala Dinas Olahraga (Disorda) DKI Jakarta, Taufik Yudhi Mulyanto, dana APBD bagi kedua tim itu sudah ada di kas Pengprov DKI. Namun, bantuan itu belum bisa turun karena terganjal masalah administrasi.

”Permendagri (nomor 57 tahun 2007) melarang dana bantuan diberikan kepada klub profesional yang memiliki pemain asing. Karena itu, saat ini sedang dikaji solusinya agar dana yang turun nanti tak melanggar peraturan,” kata Taufik kepada VIVAnews.  

Terbitnya Permendagri nomor 57 tahun 2007 membuat sebagian besar klub yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 menjerit. Beberapa di antaranya bahkan ada yang harus menggelar cuci gudang untuk menyelamatkan timnya di putaran 2 nanti. Antara lain seperti dilakukan oleh Persik Kediri dan PSM Makassar.

”Sama seperti manajemen Persija Jakarta, kita juga ingin dana bantuan itu segera cair. Tapi, jangan karena mau buru-buru, kita jadi salah langkah dan melanggar peraturan,” tutup Taufik.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua sekaligus anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024