Kontroversi Duet Junior Timnas Indonesia

VIVAnews - Badan Tim Nasional (BTN) kembali membuat keputusan kontroversial. BTN melarang duet pemain tim nasional (timnas), Djayusman Triasdi dan Rachmat Latif membela klub masing-masing di kompetisi nasional.

Djayusman tak bisa membela Persebaya Surabaya dalam Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 yang dimulai pada 11 Oktober 2009. Sedangkan Rachmat juga tak bisa turun ke lapangan bersama Persiram Raja Ampat di Divisi Utama. 

Dalam daftar BTN, kedua pemain itu masuk dalam dua timnas sekaligus, timnas senior proyeksi Pra Piala Asia 2011 dan timnas SEA Games XXV/2009 Laos. Namun, dua pemain Timnas lainnya yang juga masuk dalam dua timnas sekaligus, Boaz Solossa dan Ian Louis Kabes, keduanya dari Persipura Jayapura, bisa membela klub mereka pada Liga Super musim depan.

“Fokus Djayusman dan Rachmat dengan Boaz dan Kabes berbeda. Dua pemain pertama lebih fokus menghadapi SEA Games, makanya mereka mengikuti aturan tim untuk tak bisa bermain di LSI,” ujar Rahim Soekasah, Ketua BTN.

Sebaliknya, Boaz dan Kabes difokuskan untuk membela timnas senior asuhan Benny Dolo. Sehingga mereka tetap bisa mengikuti LSI seperti pemain timnas senior lainnya.

Sebelumnya BTN mengizinkan pemain timnas senior untuk tetap berlaga di Liga Super 2009/2010 dan menyinkronkannya dengan pelatnas sistem buka tutup. Timnas senior akan memulai pelatnas pada 25 September-8 Oktober 2009, kemudian dipulangkan ke klubnya masing-masing untuk mempersiapkan diri mengikuti LSI.

Namun, BTN tetap bersikukuh untuk menggeber pelatnas tertutup bagi timnas U-23. Maka anggota timnas U-23 dilarang tampil dalam kompetisi yang diikuti klub mereka sampai SEA Games usai.

Seperti halnya timnas senior, timnas U-23 juga akan melanjutkan pelatnas pada 25 September di Palembang sampai dengan pelaksanaan SEA Games. Terpisah, CEO PT Liga Indonesia (PT LI) Joko Driyono mengakui belum mengetahui kebijakan baru tersebut. 

Sebelumnya, Djayusman dan Rachmat masih masuk kategori pemain timnas senior sehingga tetap disahkan untuk mengikuti kompetisi. Begitu pula Boaz dan Kabes.

“Tapi, kalau dua pemain itu kemudian ditreatment menjadi pemain timnas U-23, kami tidak akan mengesahkan,” ujar Joko.

Prinsipnya, lanjut Joko, pihaknya akan mencarikan kemudahan bagi klub peserta kompetisi, baik LSI maupun Divisi I. Itu agar tak menuai kesulitan di kemudian hari.

Cholid Goromah, Asisten Manajer Persebaya, juga belum mengetahui adanya kebijakan baru itu. Dia masih optimistis Djayusman yang berperan sebagai pemain belakang tetap bisa membela Persebaya musim depan.

“Kalau Boaz saja bisa, kenapa Djayusman tidak bisa bermain di LSI nantinya,” ujar Cholid.

Laporan: Artha Tidar/GOSport

Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak
Ilustrasi diabetes/cek gula darah.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Diabetes adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024