VIVAnews - Menjelang lebaran Bank Indonesia Solo menyediakan uang yang siap diedarkan ke masyarakat sebesar Rp 800 miliar. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan bulan biasanya, yang disebabkan terjadinya peningkatan permintaan uang dari perbankan umum.
Kepala Bank Indonesia Solo, Dewi Setyowati mengatakan, selama lebaran tahun lalu jumlah uang yang beredar dimasyarakat seluruh wilayah eks karesidenan Surakarta mencapai Rp 800 miliar. Sedangkan tahun ini diperkirakan jumlahnya bisa sama atau malah turun menjadi Rp 700 miliar.
"Karena jeda waktu antara lebaran dengan natal lama. Selain itu, lebaran ini juga berdekatan dengan tahun jaran baru kemarin sehingga uang yang beredar sedikit turun," kata Dewi di Solo, Kamis 27 Agustus 2009.
Meskipun diperkirakan turun, akan tetapi jika dibandingkan dengan jumlah uang yang diberedarkan pada bulan biasa terjadi peningkatan hampir dua kali lipat yaitu dari Rp 400 miliar menjadi Rp 800 miliar. Lonjakan permintaan ini disebabkan kenaikan permintaan dari bank-bank umum.
Lebih lanjut ia mengatakn permintaan uang yang meningakt dari perbankan umum dikarenakan untuk mengisi ATM-nya. Sebab, selama lebaran kegiatan perbankan libur dan ada juga cuti bersama. Sehingga transaksi penarikan uang perbankan dilakukan melalui ATM. "Di wilayah Surakarta terdapat empat ratus ATM," sebutnya.
Sementara itu ketika disinggung mengenai penukaran uang pecahan, ia menyebutkan selama dua hari ini yakni Senin dan Kamis telah mengeluarkan uang pecahan sebanyak Rp 12 miliar.
Permintaan yang paling banyak terjadi pada penukarang uang pecahan Rp 2.000. "Khusus untuk uang pecahan Rp 2.000 jumlahnya dibatasi karena masih baru," kata Dewi.
Laporan: Fajar Sodiq | Solo