'Sihir' Leicester dan Hotspur, Lumpuhkan Para Raksasa EPL

Duel Leicester City versus Spurs
Sumber :
  • Reuters/Carl Recine

VIVA.co.id - Penuh kejutan, mungkin ungkapan itulah yang pas untuk menggambarkan ketatnya persaingan Liga Inggris musim ini. Mengapa? Sebab, Premier League rupanya sudah tak dikuasai lagi oleh tim papan atas, yang biasa disebut Big Four.

Musim ini, bukan lagi Chelsea, Manchester United, Manchester City, atau Arsenal, yang tampil agresif sejak awal. Namun, ada dua klub yang mampu menyihir seantero Inggris yakni, Leicester City dan Tottenham Hotspur.

Betapa tidak, kedua klub yang biasanya hanya mampu jadi menjadi tim figuran, musim ini justru menjelma jadi kekuatan baru Liga Inggris. Kedua tim ini juga punya catatan yang begitu gemilang, jika dibandingkan dengan klub elite Inggris yang masuk dalam kategori Big Four.

Beberapa kalangan bahkan yakin jika kedua klub ini bisa menjadi juara Liga Inggris musim ini. Salah satu yang melontarkan pujian adalah eks defender dan kapten Liverpool, Jamie Carragher.

Khusus untuk Leicester, Carragher yang saat ini berprofesi sebagai komentator di salah satu stasiun televisi Inggris, menyebut The Foxes adalan tim yang paling sulit ia kritik.

"Apa yang Anda cari dari juara Premier League? Hal pertama yang Anda mengharapkan dari mereka adalah memiliki adalah salah satu pencetak gol terkemuka (Jamie Vardy), seorang pria yang telah membuat perbedaan dalam momen besar," tulis Carragher dalam kolomnya untuk Daily Mail.

"Setelah itu, Anda akan menganggap mereka telah mempertunjukan penampilan yang luar biasa musim ini dan terinspirasi orang-orang dan tim lain di sekelilingnya. Mereka layak mendapat apresiasi positif," ujar eks bek tengah pujaan publik Anfield ini menambahkan.

Konsistensi The Lilywhites

Tampil konsisten sejak awal musim, Tottenham Hotspur saat ini mampu menduduki posisi kedua klasemen Liga Inggris. Hotspur mampu menyalip Manchester City, setelah di pekan ke-25 menang atas Watford 1-0.

Tak hanya itu, The Lilywhites adalah tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit hingga pekan ke-25. Dari 25 pertandingan, Hotspur baru kebobolan 19 kali dan mencetak 45 gol.

Jumlah gol yang dicetak Harry Kane cs merupakan yang terbanyak kedua setelah Manchester City dan Leicester City dengan 47 gol.

Data statistik yang ditunjukkan oleh pasukan Mauricio Pochettino musim ini juga terbilang fantastis. Meski sempat melempem di awal musim, Hotspur baru menelan 3 kekalahan, 9 hasil imbang, dan mampu memetik 13 kemenangan.

Tajamkan Serangan, Leicester Buru Bocah Sensasional Brasil

"Anda bisa lihat di mata mereka, perasaan dan energi yang mereka percayai. Dalam sepakbola, kepercayaan adalah yang terpenting. Jika kita percaya apapun bisa terjadi," ujar Pochettino dikutip Sportsmole.

"Secara historis, Tottenham adalah salah satu klub terbesar di Inggris. Tidak mengherankan kami berada dalam posisi yang baik. Tapi, lebih baik untuk tak berbicara terlalu banyak. (Kami) hanya bisa menunjukkan, bekerja keras," tuturnya.

Andai mampu mempertahankan konsistensinya, bukan tak mungkin Hotspur akan meraih gelar Liga Inggris ketiganya, setelah 55 tahun silam. Kali terakhir Hotspur meraih gelar adalah di musim 1960/1961.

Laju Kencang Si Rubah, Ketajaman Jamie Vardy, dan Sentuhan Arsitek Negeri Pizza

Peluang mencetak sejarah untuk kali pertama menjuarai Liga Inggris, terbuka lebar bagi Leicester. Bagaimana tidak, 'Si Rubah' mampu berlari dengan kencang mendahului lawan-lawannya.

Dalam 25 pekan, Leicester adalah tim yanng mengantongi kemenangan terbanyak, dan paling sedikit menelan kekalahan. Leicester kian kokoh di puncak klasemen, setelah di laga terakhir menjungkalkan tim elite, Manchester City, 1-3 tengah pekan kemarin.

15 kemenangan, 8 hasil imbang, dan hanya menelan 2 kekalahan, adalah catatan paling impresif yanf pernah ditorehkan The Foxes sepanjang sejarah tim.

Penampilan impresif yang ditorehkan oleh Leicester, tak lepas dari sosok sang manajer asal Italia, Claudio Ranieri. Dengan segudang pengalaman yang dimilikinya, pria asal negeri Pizza ini jadi tokoh sentral di balik laju kencang 'Si Rubah'.

Ranieri Resmi Perpanjang Masa Bakti dengan Leicester

Meski punya kans paling besar untuk menjuarai Liga Inggris musim ini, Ranieri tak lantas jumawa. Ranieri sadar, masih ada sisa 13 pekan lagi untuk melewati musim ini.

"(Pasca kemenangan atas City) Ini tak berarti apa-apa. Saya minta maaf. Kami tahu, ini merupakan liga yang gila, dan kami perlu mencoba sesuatu di liga yang gila ini," kata Ranieri seperti dilansir Soccerway.

"Ada beberapa tim besar yang harus menang. Kami akan menikmati ini, tentu saja. Kami tak meninggalkan apapun, namun kami ingin berjuang tanpa tekanan," tegasnya.

Tandukan Ibrahimovic Bantu MU Raih Gelar Community Shield

'Sihir' Leicester kian diperkuat oleh penampilan eksplosif sang bomber, Jamie Vardy. Penyerang 28 tahun ini menjadi pencetak gol terbanyak Liga Inggris saat ini, mengungguli deretan penyerang mahal semisal, Sergio Aguero, Wayne Rooney, Diego Costa, Alexis Sanchez, ataupun Olivier Giroud.

Dalam 25 kali penampilannya, Vardy mampu mencetak 18 gol. Jumlah tersebut terpaut 2 gol dari posisi kedua, yang ditempati oleh penyerang Everton, Romelu Lukaku.

Andai bisa merengkuh gelar juara, Leicester akan mencatatkan sejarah di Liga Inggris. Sebab, prestasi terbaik Leicester di ajang ini, hanya menjadi runner-up 87 tahun silam.

Kini, seluruh dunia akan menunggu siapakah yang akan merebut mahkota juara Liga Inggris musim ini. Konsistensi armada London Utara, Tottenham Hotspur? Atau, laju kencang 'Si Rubah' Leicester City yang takkan terhentikan?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya