Tak Kunjung Direspons Pemerintah, Ini Sikap Komite Ad Hoc

Agum Gumelar dan Komite Ad Hoc Reformasi PSSI
Sumber :
  • viva.co.id / Radhitya Adriansyah
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Komite Ad Hoc Reformasi PSSI akhirnya membuat pernyataan sikap. Tim bentukan
joint committee
Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?
FIFA dan AFC, untuk kesekian kalinya melontarkan permohonan kepada pemerintah untuk bisa bergabung.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

Pernyataan sikap dibuat Komite Ad Hoc, setelah hampir 3 bulan dibentuk tak bisa mendapat respons pemerintah. Padahal, pemerintah seharusnya menjadi salah satu komponen penting yang ada di Tim Ad Hoc.


Bukan hanya kepada pemerintah, Tim Ad Hoc meminta semua pemangku kepentingan sepakbola, ikut serta mengurai benang kusut sepakbola nasional.


"Pernyataan sikap ini kami sampaikan bukan hanya kepada pemerintah, tapi untuk semua
stakeholders
. Mari kita sama-sama berkomunikasi dan mengembalikan sepakbola ke jalur yang semestinya," ujar Agum Gumelar, ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI.


Agum juga mengingatkan kepada seluruh pihak termasuk pemerintah, terkait bahaya besar yang mengancam sepakbola Indonesia. Andai masalah ini tidak kunjung usai, dan Indonesia disanksi lewat Kongres FIFA, keadaan sepakbola akan semakin karut marut.


Sebab, jika sanksi lanjutan diputuskan di Kongres FIFA pada 26 Februari 2016, setidaknya Indonesia akan mengalami kevakuman sepakbola selama setahun. Karena, sanksi yang diputuskan di kongres, hanya bisa dicabut juga pada saat kongres.


"Saya tidak menakut-nakuti. Kami tidak ingin semua ini terjadi. Kalau sampai masalah ini tidak selesai, dan dibawa FIFA ke dalam kongres, maka setidaknya setahun kita dikucilkan dari dunia luar dalam hal sepakbola," tutur Agum.


"Coba bayangkan, apa yang terjadi jika sampai itu terjadi (sanksi yang dihasilkan kongres). Kita tidak akan bisa ikut serta dalam level apa pun, Asia Tenggara, Asia, bahkan dunia," tuturnya.


Selanjutnya, Agum berharap di waktu yang kian sempit, pemerintah bisa membuka hati dan pikiran agar mau bersama Komite Ad Hoc bekerja sama menyelesaikan masalah ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya