Sumber :
- REUTERS/Ruben Spric
VIVA.co.id
- Komite Eksekutif FIFA akan mengadakan rapat penting pada Rabu 2 Desember 2015. Sejumlah agenda telah disusun oleh jajaran Exco FIFA. Apakah kasus Indonesia masuk di dalamnya?
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Yang pasti, agenda paling penting dalam rapat nanti adalah persiapan FIFA menyambut Pemilihan Presiden pada 26 Februari 2016. Agenda ini menjadi sangat penting lantaran terkait dengan reformasi organisasi di tubuh FIFA.
Baca Juga :
Dugaan Korupsi Kembali Hantam FIFA
Isu reformasi di dalam tubuh FIFA memang menjadi bahasan menarik belakangan ini. Hal tersebut menyusul adanya desakan dari para sponsor agar FIFA bisa menyelesaikan kasus korupsi massal yang terkuak belakangan ini.
Deretan sponsor tersebut juga meminta kepada FIFA agar "menendang" Sepp Blatter dari kursi presiden. Dan di rapat nanti, Blatter beserta Michel Platini tak akan hadir, karena sedang menjalani skorsing dari Komite Etik FIFA.
Sumber dalam FIFA menjelaskan, agenda reformasi yang akan diusung pasti dibahas pada rapat nanti. Dan finalisasi mengenai proyek tersebut diharapkan berlangsung akhir pekan nanti.
"Meski begitu, jika ada perdebatan, akan menjadi pertanda bagus," kata sang sumber ketika dikutip NDTV.
Agenda lain yang akan dibahas adalah masalah kompetisi. Dari dokumen yang diunduh lewat situs resmi FIFA (klik tautan untuk membaca dokumen), beberapa turnamen seperti Piala Dunia U-17, Piala Dunia Antar Klub, Piala Dunia 2018, dan Piala Dunia 2022, akan dibahas di sini.
Perkembangan mengenai investigasi dari kejaksaan Swiss serta Amerika Serikat terkait skandal korupsi massal FIFA, juga akan diungkapkan di sini. Lantas, bagaimana dengan nasib Indonesia?
Ada satu poin yang menyiratkan nasib Indonesia akan dibahas, yaitu pada poin E. Dalam poin 13.1, ada agenda mengenai perkembangan status terkait kasus anggota asosiasi. Artinya, kasus Indonesia kemungkinan besar masuk dalam bahasan rapat Exco FIFA.
Hasil rapat Exco kali ini, nantinya dilanjutkan dalam pertemuan pra kongres pada 24 Februari 2016.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Deretan sponsor tersebut juga meminta kepada FIFA agar "menendang" Sepp Blatter dari kursi presiden. Dan di rapat nanti, Blatter beserta Michel Platini tak akan hadir, karena sedang menjalani skorsing dari Komite Etik FIFA.
