'Vampir' Terus Sedot Darah Premier League

Suasana stadion Old Trafford jelang laga Manchester United
Sumber :
  • Action Images via Reuters / Jason Cairnduff
VIVA.co.id
Prediksi Pertandingan Premier League: West Ham United vs Liverpool
- Agen pemain menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari transfer seorang bintang dari satu klub ke klub lain. Premier League pun semakin memberikan lehernya untuk dihisap para 'vampir'.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League
Vampir adalah makhluk mitologi yang diibaratkan sebagai penghisap darah manusia untuk tetap bertahan hidup. Kenapa agen ibaratkan oleh banyak pihak sebagai vampir karena mereka adalah kubu yang dapat untung besar dari transfer pemain mereka.

Liverpool Sudah Temuka Pengganti Juergen Klopp
Agen ini diibaratkan sebagai kunci transfer soal negosiasi besar kecilnya pemasukan gaji. Kerap kali transfer gagal berlanjut karena sang agen tidak sepakat dengan angka yang diberikan, padahal si pemain siap saja untuk pindah.

Tapi, hal itu tampaknya tidak terjadi di Premier League. Liga termahal di dunia itu bahkan rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk membayar biaya agen.

Seperti yang dilansir dari situs resmi Premier League, klub-klub kompetisi kasta tertinggi Inggris itu menghabiskan sekitar 130 juta pound (Rp2,7 triliun) tahun lalu untuk biaya agen saja. Angka tersebut naik 15 juta pound dari sebelumnya.

Liverpool berada di puncak daftar tersebut dengan 14,3 juta pound, diikuti Manchester United yang mengeluarkan biaya agen dua kali lipat dari sebelumnya mencapai 13,9 juta pound.

Manchester City berada di peringkat tiga dengan 12,4 juta pound, lalu Chelsea dan Arsenal sama-sama membayar 11,9 juta pound. Sementara klub promosi, Watford, mengeluarkan biaya agen paling kecil yaitu 1,6 juta pound.

Angka total yang dikeluarkan oleh 20 klub Premier League adalam 129,86 juta pound. Jumlah tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan pengeluarkan Championship Division (26,1 juta pound), League One (3,2 juta pound), dan League Two (1 juta pound).

Dengan pendapatkan besar hanya menjadi broker pemain, tentu saja akan semakin banyak agen yang membanjiri Premier League. Apalagi sekarang klub-klub rela menggelontorkan dana besar.

Sepertinya Premier League akan masih menjadi surga bagi para vampir sepakbola mencari keuntungan dari Premier League, yang seakan rela uangnya dihamburkan demi sang tangan ketiga dibandingkan membangun akademi atau jaringan pemandu bakat yang kompetitif.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya