Sumber :
- theguardian.com
VIVA.co.id
- Praktik pengaturan skor memang sulit untuk diungkap. Terbukti, salah satu terduga otak dari pengaturan skor sepakbola dunia harus dibebaskan. Itu karena minimnya bukti yang bisa menjebloskan dia ke penjara.
Orang yang dimaksud adalah pengusaha Singapura, Tan Seet Eng, alias Dan Tan. Diketahui, Dan Tan adalah pemain lama dalam bisnis judi sepakbola dunia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Setelah Higuain, Napoli Kehilangan Bintang Lagi?
Orang yang dimaksud adalah pengusaha Singapura, Tan Seet Eng, alias Dan Tan. Diketahui, Dan Tan adalah pemain lama dalam bisnis judi sepakbola dunia.
Baca Juga :
Frank de Boer Resmi Jadi Pelatih Inter Milan
Dia dicurigai terlibat dalam skandal Scommessopoli yang melibatkan beberapa tim di Serie A dan B Italia, pada 2011 silam. Dan Tan juga diduga telah mengatur 32 hasil pertandingan di Hungaria, Italia, serta Finlandia.
Atas alasan inilah, pada Oktober 2013 silam, Dan Tan ditangkap oleh interpol dan dijebloskan ke penjara oleh Kejaksaan Tinggi Italia. Kemudian, dia diekstradisi ke Singapura dan ditahan di negaranya.
Proses hukum dilanjutkan oleh pengadilan tinggi Singapura. Mereka menahan pria 51 tahun tersebut tanpa ada masa percobaan dan periode yang jelas.
Namun, setelah dua tahun lamanya, pengadilan tinggi Singapura gagal menemukan bukti keterlibatan Dan Tan dalam praktik pengaturan skor di sepakbola dunia. Dia juga bersikap baik dan tak mengancam keamanan serta ketertiban di dalam penjara.
"Kami akan memantau situasi yang berkembang dan akan mengambil tindakan yang perlu terkait kasus ini. Departemen Dalam Negeri bakal mempelajari keputusan hakim secara hati-hati dan bakal mengambil langkah selanjutnya," begitu pernyataan resmi Departemen Dalam Negeri Singapura seperti dilansir Channel News Asia. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia dicurigai terlibat dalam skandal Scommessopoli yang melibatkan beberapa tim di Serie A dan B Italia, pada 2011 silam. Dan Tan juga diduga telah mengatur 32 hasil pertandingan di Hungaria, Italia, serta Finlandia.
