Sumber :
VIVA.co.id
- Federasi Futsal Indonesia (FFI) berharap, agar tim nasional futsal Indonesia bisa tetap tampil di turnamen internasional. Demi mewujudkan ambisi ini, muncul wacana untuk memisahkan diri dari PSSI, yang saat ini tengah mendapat sanksi FIFA, benarkah?
Ketua FFI Hary Tanoesodibjo, menyatakan pihaknya sama sekali tak berniat untuk pisah dari PSSI. Dia hanya ingin menemui pihak FIFA dan menegosiasikan status futsal Indonesia, agar bisa berkiprah di turnamen internasional.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Ketua FFI Hary Tanoesodibjo, menyatakan pihaknya sama sekali tak berniat untuk pisah dari PSSI. Dia hanya ingin menemui pihak FIFA dan menegosiasikan status futsal Indonesia, agar bisa berkiprah di turnamen internasional.
"Artinya, kami minta dispensasi bukan memisahkan diri. Ini upaya, agar futsal Indonesia bisa tetap berprestasi di kancah internasional," terang Hary, saat ditemui di sela-sela Kongres FFI, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat 20 November 2015.
Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim pun angkat bicara soal wacana tersebut. Menurut Azwan, pemisahan FFI dari PSSI sangat tak mungkin terjadi. Sebab, futsal menjadi salah satu cabang olahraga yang masih merupakan turunan dari sepakbola dan harus berada dalam pengawasan PSSI.
"Butuh lobi-lobi ke atas (FIFA). Tapi jika itu terjadi, pasti negara-negara lain akan ikut," terang Azwan.
Terkait lobi untuk dispensasi status futsal Indonesia, Sekjen FFI, Edi Prasetyo, sudah memiliki gambaran yang cukup terang mengenai hasilnya. Edi memprediksi, upaya lobi untuk dispensasi status futsal ke FIFA akan sulit terwujud.
"70 persen akan ditolak. Begini, kemarin ada anak Indonesia yang mau ambil lisensi kepelatihan di Malaysia. Itu saja sudah ditolak, bagaimana dengan yang ini. Sanksi FIFA, memang punya dampak besar pada sepakbola dan futsal di Indonesia," jelas Edi. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Artinya, kami minta dispensasi bukan memisahkan diri. Ini upaya, agar futsal Indonesia bisa tetap berprestasi di kancah internasional," terang Hary, saat ditemui di sela-sela Kongres FFI, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat 20 November 2015.
