Drogba: Sihir Mourinho Sudah Pudar

Striker Montreal Impact, Didier Drogba
Sumber :
  • Jean-Yves Ahern-USA TODAY Sports
VIVA.co.id
Bertemu Conte, Hiddink Minta Saran soal Inter Milan?
- Striker asal Pantai Gading, Didier Drogba menguak berbagai hal, saat dia bersama Jose Mourinho di Chelsea dalam buku biografi barunya. Dia mengakui, Mourinho kesulitan mempertahankan metodenya, sejak beberapa tahun lalu.

MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas

Dikutip oleh
Scholes Ramal MU Paceklik Trofi 2 Tahun
Marca , Senin 16 November 2015, dia menyebut sihir Mourinho hanya datang dalam periode tiga tahun. "Kami telah tiba di akhir perputaran itu. Pada awal musim keempat, saya pikir kami telah mencapai titik, di mana sulit baginya, untuk membuat pesannya sampai."


"Kami ingin mendengarnya, kami berusaha, tetapi entah bagaimana kami telah kehilangan hal yang membuat kami spesial," ujar Drogba, merujuk pada periode pertama Jose Mourinho di Chelsea pada 2004-2007.




Mourinho memenangkan dua titel Premier League, dua Piala Liga dan satu Piala FA. Lalu, meninggalkan Stamford Bridge pada awal musim keempatnya, September 2007, setelah serangkaian hasil buruk yang diderita Chelsea.


Dia, kemudian menangani Inter Milan pada 2008, memenangkan trofi pertamanya hanya dalam tiga bulan, yaitu Supercoppa. Dia mengakhiri musim pertamanya, dengan merengkuh titel Serie A. Kesuksesannya berlanjut pada musim 2009/2010.


Ketika itu, Inter menjadi klub Italia pertama, yang berhasil memenangkan treble dengan trofi Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions. Hasil itu menjadikannya satu dari hanya lima pelatih di dunia, yang dapat memenangkan kompetisi Eropa bersama dua tim berbeda.


Mourinho memperoleh penghargaan pelatih terbaik Ballon d'Or pada 2010, kemudian bergabung dengan Real Madrid. Dia memenangkan La Liga di musim kedua, menjadikannya pelatih kelima yang memenangkan titel liga pada setidaknya empat negara berbeda.


Dia meninggalkan Santiago Bernabeu pada Juni 2013, kembali ke Stamford Bridge untuk periode kedua. Chelsea hanya finis di posisi ketiga pada musim pertamanya, dan menjadi jawara di musim kedua pada 2014/2015.




Jika merujuk pada pernyataan Drogba, Mourinho semestinya masih dapat berjaya musim ini dan terpuruk musim depan. Tetapi, dalam periode keduanya di Chelsea, Mourinho terpuruk satu musim lebih cepat, atau hanya dua tahun.


Namun, Drogba benar setidaknya dalam satu hal, bahwa Mourinho sudah tampak kesulitan untuk membuat pesannya sampai pada para pemain. Memberikan mental pemenang pada pemain, yang jadi kelebihan Mourinho, seperti sudah sirna saat ini. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya