Rekor Gemilang yang Bawa Madrid ke 16 Besar Liga Champions

Pemain Real Madrid, Nacho Fernandez (kiri) dan Cristiano Ronaldo (kanan)
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Gila, Ini Format Baru Liga Champions!
- Cukup satu gol yang dilesakkan Real Madrid saat bersua Paris Saint-Germain di penyisihan Grup A Liga Champions, Selasa 3 November 2015 (Rabu dini hari WIB). Gol tunggal Nacho Fernandez di menit 35 memastikan kemenangan Los Blancos di Santiago Bernabeu, dengan skor tipis 1-0.

Rangkuman Momen-momen Penting Duel Liverpool Vs Villarreal
Kemenangan ini berarti penting bagi Madrid. Tim besutan Rafael Benitez sukses memastikan tiket ke babak 16 besar. Dengan kemenangan ini, Madrid sudah mengoleksi 10 poin dari 4 pertandingan.

Legenda Real Madrid Bela Ramos, Kasihani Karius
Apa pun hasil yang diraih Los Blancos dalam 2 laga terakhir, mereka sudah dipastikan lolos. Posisi terburuk mereka adalah runner-up Grup A.

Madrid lolos dengan nyaris sempurna. 3 kemenangan, 1 kali hasil imbang, dan tanpa terkalahkan. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan mampu mencetak 7 gol tanpa kebobolan satu gol pun.

Ada catatan gemilang di balik kemenangan Madrid. Menurut catatan Opta, Los Blancos mencatatkan rekor Liga Champions setelah mencatatkan 19 kali tak terkalahkan secara beruntun di fase grup. Rekor itu melewati rekor Barcelona (18, November 2009 - Oktober 2012).

Rekor lainnya dipegang kiper Madrid, Keylor Navas. Pemain internasional Kosta Rika ini menjadi kiper pertama yang tidak kebobolan satu gol pun dalam enam pertandingan pertama Liga Champions, atau tepatnya 529 menit dan melewati rekor kiper Atletico Madrid, Moya (528).

Selain itu, Ronaldo juga membuat rekor terkait pertemuannya dengan striker PSG, Zlatan Ibrahimovic. CR7 tidak terkalahkan dalam enam pertandingan Liga Champions melawan Ibrahimovic, tiga kali menang dan tiga kali imbang.

Namun, lolosnya Madrid ini tak terlepas dari catatan minus. Apalagi, Madrid kalah jauh dalam hal penguasaan bola dari PSG. Les Parisiens menguasai bola sebanyak 62 persen, berbanding 38 persen milik Madrid. Pelatih PSG, Laurent Blanc mengaku terganggu dengan proses gol dari Madrid, yang dinilainya cukup aneh. 

"Inilah sepakbola, tapi yang paling mengganggu saya adalah Real Madrid mencetak gol dari separuh peluang. Kami harus punya mentalitas positif setelah sebuah laga seperti ini, meski tidak mendapatkan apa yang kami inginkan," kata Blanc di situs resmi UEFA.

"Golnya itu aneh dan akan tampak lebih aneh ketika saya menyaksikannya lagi di TV. Ada hal-hal yang seharusnya bisa kami lakukan untuk menghindarinya,” sambung mantan pelatih Timnas Prancis ini.

Benitez Pilih Cuek


Bukan hanya PSG yang kesal, fans Madrid juga ternyata dibuat kesal dengan penampilan tim kesayangan mereka. Madridistas yang memenuhi Santiago Bernabeu justru mencaci tim kesayangan mereka.

Cacian ditujukan karena Madrid dianggap bermain buruk dan membosankan. Terlebih, Paris Saint Germain kerap mendapat peluang emas di depan gawang Madrid. Namun, pelatih Madrid, Rafael Benitez memilih untuk bersikap cuek.

"Kami lolos, kami senang. Tim ini masih berkembang dan banyak pemain yang masih cedera. Kami sudah lolos dan akan semakin kuat ketika mereka kembali," kata Benitez menanggapi cacian fans seperti dilansir Football Espana.

"PSG tim kuat dan saya senang karena kami sudah lolos. Kami menang, tersiksa, tapi berada di puncak klasemen grup tanpa kebobolan. Hasil positif melawan tim sulit," lanjutnya.

Lain halnya dengan kapten Madrid, Sergio Ramos. Bek 29 tahun ini engaku kurang puas dengan performa tim di lapangan.

"Kami mendapatkan tiga poin atas lawan yang sangat penting. Tapi harus saya akui, Madrid tidak bermain bagus di pertandingan ini," kata Ramos.

"Laga yang sangat tidak nyaman untuk dilakoni. Mulai sekarang kami harus kembali merefleksikan diri dan berbenah," sambungnya dikutip Goal.

Marcelo Cedera


Sayangnya, kelolosan Madrid ke babak 16 besar harus dibayar mahal. Bek kiri andalan, Marcelo harus ditarik keluar di menit 33 akibat mengalami cedera hamstring.

Marcelo diprediksi tak bisa tampil di laga lanjutan La Liga, melawan Sevilla, akhir pekan nanti. Tak cuma itu, dia juga terancam tak bisa membela Brasil dalam pertandingan klasik kontra Argentina, di kualifikasi Piala Dunia 2018.

"Ketika kalian main di banyak pertandingan, risiko cedera meningkat. Sungguh tak beruntung," tutur Benitez.

"Sangat disayangkan Marcelo harus cedera. Dia dalam performa bagus belakangan. Saya harap dia bisa main lawan Sevilla besok," Ramos menimpali.

Cederanya Marcelo menjadi bencana bagi Madrid, karena sebenarnya pemain asal Brasil ini adalah satu-satunya pemain di posisi bek kiri murni. Selain itu, bek 27 tahun tersebut merupakan pemain ke-12 Madrid yang cedera di sepanjang musim 2015/16.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya