Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Juergen Klopp akan kembali ke Anfield, saat timnya menjamu Bournemouth pada Kamis dini hari, 29 Oktober 2015. Dia berharap dapat memperoleh kemenangan pertamanya, dalam laga putaran keempat Piala Liga.
Mantan bos Borussia Dortmund itu telah memperoleh sejumlah julukan, sejak ditunjuk sebagai manajer baru, menggantikan Brendan Rodgers. Di antaranya 'the normal one' yang dia pilih, kemudian 'drawgen Klopp'.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Mantan bos Borussia Dortmund itu telah memperoleh sejumlah julukan, sejak ditunjuk sebagai manajer baru, menggantikan Brendan Rodgers. Di antaranya 'the normal one' yang dia pilih, kemudian 'drawgen Klopp'.
Julukan itu diberikan padanya karena tiga hasil imbang, yang belum memenuhi ekspektasi besar suporter. Dilansir dari
Sports Mole
, Rabu, 28 Oktober, Klopp punya peluang meraih hasil positif pertama, untuk mengangkat moral tim dan suporter.
Bournemouth akan datang dengan catatan tidak lebih baik dari Liverpool. Mereka tidak pernah menang dalam empat pertandingan terakhir di Premier League. Namun situasi itu dapat menjadi jebakan bagi para pemain Reds.
Liverpool hampir meraih kemenangan pertama saat laga melawan Southampton, akhir pekan lalu. Tapi keunggulan satu gol dari Christian Benteke tidak bisa dipertahankan, kebobolan hanya empat menit sebelum pertandingan berakhir.
Klopp masih punya pekerjaan berat, untuk memperbaiki mental para pemainnya. Bournemouth yang baru masuk ke Premier League untuk pertama kali, tampak cocok untuk misi Klopp itu.
Manchester City menjadikan Bournemouth sebagai lumbung gol, dengan menang 5-1. Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane, juga menjadikan Bournemouth peluang untuk mencetak gol pada pekan lalu.
Liverpool dan Bournemouth tidak punya daftar banyak pertemuan. Kedua klub baru bertemu dua kali musim lalu, yang semuanya dimenangkan Reds dengan skor 3-1 dan 2-0. Catatan itu jelas membuat Liverpool wajib menang.
Klopp sadar benar arti penting laga melawan Bournemouth. Kekalahan akan semakin menenggelamkan mental para pemainnya, serta kepercayaan diri para suporter.
Halaman Selanjutnya
Julukan itu diberikan padanya karena tiga hasil imbang, yang belum memenuhi ekspektasi besar suporter. Dilansir dari
