Ronny Pasla

Benteng Indonesia Penahan Gempuran MU 1975

VIVAnew - Mantan kiper nasional, Ronny Pasla tidak punya kenangan banyak saat bertemu Manchester United pada 1975 lalu. Namun, Ronny masih ingat bagaimana harus berjibaku menghalau serangan yang dilakukan oleh Setan Merah saat itu.

Dalam wawancara dengan VIVAnews, Senin 22 Juni 2009, Ronny mengaku tidak mengingat secara rinci pertandingan yang dijalaninya saat bertemu MU. Hanya ada beberapa nama yang masih terekam di ingatan pria berusia 63 tahun itu.

"Saat itu MU masih dihuni oleh pemain-pemain dari Wales, Skotlandia dan Irlandia. Ada nama-nama seperti Tommy Docherty, Steve James, Gerry Dally, Sammy McIlroy dan Jim Holten," kata Ronny.

Menurut Ronny, pertarungan yang berakhir dengan skor 0-0 itu berlangsung cukup ketat. MU tampil dengan pola permainan kick and rush dan banyak mengandalkan umpan-umpan crossing.

"Saya masih ingat, untuk mematahkan serangan MU saya harus memotong banyak umpan crossing," kata Ronny yang saat itu tampil dua babak penuh.

Indonesia sendiri tampil dengan formasi idealnya 4-3-3. Striker Wastiso yang dikenal sebagai "rocket from Asia" menjadi andalan timnas di lini depan. Sedangkan di tengah, Indonesia mengandalkan trio gelandang, Anjas Asmara, Nobon Kamayudin dan Sutan Harahara.

"Pertarungan saat itu berjalan ketat. Pertahanan mereka juga cukup kokoh dan kami juga gagal mencetak gol," kata Ronny.

Sering Bertemu Tim Besar

Wajar bila Ronny tidak menyimpan banyak memori saat bertemu MU. Pasalnya, MU bukan satu-satunya tim besar yang pernah dihadapinya bersama timnas. Di era 1970an, sederet tim seperti Sao Paolo Brasil, Dinamo Kiev (Rusia, kini Ukraina), Benfica Portugal dan Atletico Madrid sudah pernah dijajalnya.

Ronny menambahkan, di era 1970an sepakbola Indonesia sebenarnya cukup disegani. Karena itu, banyak tim-tim Eropa yang mengagendakan uji coba ke Indonesia.

"Saya juga dua kali ikut tur Eropa. Kami bertanding melawan beberapa klub-klub papan atas yang ada di Eropa. MU hanya satu dari sederet klub besar yang datang ke Indonesia," kata Ronny.

Ronny sudah membela tim nasional sejak 1967. Karirnya diawali dari klub Diamo Medan. Setelah berhasil menjuarai Piala Suratin 1967, pria kelahiran Medan, 14 April 1947 itu bergabung dengan tim senior PSMS Medan.

Di tahun yang sama, Ronny langsung dipanggil untuk membela timnas senior dan jadi kiper utama tim Merah Putih. Ronny akhirnya pensiun dari sepakbola pada usia 40 tahun usai membela tim Indonesia Muda berlaga di pentas Galatama.

Pesepakbola yang Petenis

Ada yang unik dari karir Ronny. Selain sebagai pemain sepakbola, Ronny adalah atlet tenis. Pada PON VI di Jakarta, Ronny bahkan masih terdaftar sebagai atlet tenis mewakili Sumatera Utara. Sayangnya, event tersebut akhirnya batal karena ada pemberontakan G 30 S PKI.

Empat tahun berikutnya, Ronny akhirnya tampil di PON. Bukan lagi sebagai petenis, namun sebagai pesepakbola mewakili Sumatera Utara. Saat ini, selain melatih di beberapa klub sepakbola, Ronny juga membuka sekolah tenis di daerah Rawamangun, Jakarta Timur.

Meski banyak menghabiskan harinya bersama keluarga, Ronny ternyata tidak ketinggalan mengenai info terbaru sepakbola nasional. Mengenai kedatangan MU, 20 Juli 2009 nanti, Ronny punya catatan tersendiri.

"Saya dengar dari berita di media bahwa pemilihan skuad timnas dilakukan dengan cara polling sms. Saya pikir ini bukan langkah bijak. PSSI harusnya menunjuk saja pemain timnas senior yang akan menghadapi MU," kata Ronny.

Menurut Ronny, meski hanya menyandang status partai persahabatan, duel nanti tetap harus dipandang serius. Selain menyangkut gengsi sepakbola nasional, pertandingan lawan MU menurutnya akan menjadi ajang untuk melihat kemampuan timnas.

"Karena itu, sudah seharusnya skuad yang diturunkan adalah timnas, bukan hasil polling sms," tutupnya.

Prediksi Pertandingan Premier League: Brighton vs Manchester City

Seluruh informasi lengkap kedatangan MU bisa diakses di:

www. cangkang.vivanews.com/manchesterunited

KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya
Emil Audero Mulyadi rayakan Scudetto Inter Milan

Komentar Calon Kiper Timnas Indonesia Usai Bawa Inter Milan Sabet Scudetto

 Inter Milan sukses memastikan diri merebut Scudetto Serie A yang ke-20. Ternyata, ada 'orang Indonesia' yang ikut membantu La Beneamata merebut bintang kedua.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024