Ini Daftar 11 Pemain Terbaik Piala Presiden 2015

Selebrasi pemain Persib Bandung di Final Piala Presiden
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Bus Rombongan Persib Kecelakaan
- Persib Bandung tampil sebagai juara Piala Presiden. Siapakah pemain-pemain yang tampil menawan dan berhasil masuk tim terbaik turnamen?

Stadion Pakansari Jadi Opsi Utama Kandang Persib
Dari penilaian VIVAbola, Persib layak menjadi klub terbaik di turnamen ini karena memiliki permainan seimbang di semua lini. Tak aneh jika 6 pemain "Maung Bandung" berhasil masuk daftar 11 pemain terbaik.

Djanur Keluhkan Lini Depan Persib
Sedangkan Sriwijaya FC, yang keluar sebagai runner-up, menyumbang 3 pemain ke dalam tim terbaik. Sedangkan dua pemain lain merupakan wakil dari Arema Cronus dan Pusamania Borneo FC.

Berikut daftar 11 pemain terbaik Piala Presiden 2015 versi VIVAbola:

KIPER
I Made Wirawan (Persib Bandung)
Kiper asal Bali ini mampu menjaga gawang Persib dengan sangat baik selama turnamen Piala Presiden. Gawangnya masih perawan hingga akhir 3 pertandingan putaran grup, tak ada kiper lain yang mampu melakukannya.

Made total hanya kebobolan enam gol, paling sedikit di antara klub-klub lain. Penampilannya di laga semifinal dan final pun begitu menawan. Tak aneh jika kiper level tim nasional Indonesia ini menjadi kiper terbaik.


BELAKANG
Ahmad Jufriyanto (Persib Bandung)
Menjadi salah satu pemain penting di jantung pertahanan Persib, Jupe mampu menjadi tembok kokoh untuk memberhentikan gelombang serangan lawan. Saat para pemain depan mulai kendur di paruh kedua, Jupe tetap mampu menjaga penampilannya di lini belakang.

Gol cepatnya di awal final Piala Presiden kontra Sriwijaya FC pun sukses membawa Persib bermain nyaman di sepanjang pertandingan. Ia layak menjadi salah satu bek terbaik di turnamen kemarin.

Fachruddin Aryanto (Sriwijaya FC)
Masih berusia 26 tahun, Fachruddin sudah menjadi pilihan utama Benny Dollo di lini pertahanan SFC. Pemain yang sempat dipanggil timnas era Nil Maizar ini pun menjawab kepercayaan itu dengan sempurna, membawa Sriwijaya mampu lolos ke laga final.

Penampilannya membuat Bendol lebih tenang karena tak ada satu pun kartu kuning diterimanya sepanjang turnamen. Fachruddin mampu menunjukkan masih memiliki kualitas dengan bek-bek asing dan juga para veteran.

Vladimir Vudjovic (Persib Bandung)
Pasangan yang sempurna dengan Jufriyanto di jantung pertahanan Persib. Kokoh, penuh pengalaman, dan mampu menguasai jalannya pertandingan baik dari tempo ataupun emosi. Vlado memberikan kenyamanan di lini belakang Persib.

Tercatat hanya satu kali Vlado absen membela Persib di Piala Presiden yaitu di leg 1 semifinal kontra Mitra Kukar di Tenggarong, akibat akumulasi kartu. Selebihnya, pemain 33 tahun itu selalu jadi momok bagi penyerang lawan ketika berusaha mencetak gol.

Supardi Nasir (Persib Bandung)
Langsung memiliki hubungan yang klop dengan Zulham Zamrun di sektor sayap permainan Persib, ketika Muhammad Ridwan absen karena cedera. Beberapa kali penetrasinya ikut membantu Persib merepotkan pertahanan lawan.


TENGAH
Makan Konate (Persib Bandung)
Kembali menjadi motor permainan Persib di Piala Presiden ini. Gelandang box-to-box asal Mali ini tampil konsisten setelah absen pada laga pertama kemarin. Tercatat tiga momen krusial diciptakan oleh Konate pada laga perempat-final, semifinal, dan juga final.

Satu golnya di laga perempat-final leg 2 melawan Pusamania Borneo FC di Si Jalak Harupat memastikan langkah Persib ke semifinal. Lalu, dua tendangannya mengawali dua gol penentu di laga semifinal dan final . Fantastis Konate.

Yoo Hyun-koo (Sriwijaya FC)
Kalau Persib punya Konate, SFC mengandalkan kekuatan Yoo Hyun-koo di lini tengah. Pekerja keras, memiliki umpan akurat, dan juga tipikal gelandang yang mampu bertahan juga memberikan kontribusi ke penyerangan. Ketika dia absen, SFC sempat tumbang di leg 1 perempat-final melawan Persebaya United.

Titus Bonai (Sriwijaya FC)
Menjadi tumpuan SFC dalam membangun serangan di tiap pertandingan Piala Presiden, Tibo memang memiliki kecepatan dan senjata aksi individu yang mumpuni. Meski tak ada satu gol pun tercipta dari kakinya, ia memiliki kontribusi besar dalam langkah SFC ke final.


DEPAN
Zulham Zamrun (Persib Bandung)
Dua gelar individu Piala Presiden berhasil disabet oleh Zulham berkat aksi menawannya sepanjang turnamen. Top scorer dengan total enam gol, plus kemampuannya mengangkat performa Persib bikin dia jadi pemain terbaik turnamen.

Dalam laga semifinal dan final memang Zulham gagal mencetak gol, tetapi aksinya benar-benar membuat repot pertahanan lawan. Keberadaan pemain 27 tahun itu juga membuat bek-bek lawan terpecah konsentrasinya.

Boaz Solossa (Pusamania Borneo FC)
Baru bergabung, pemain yang dipinjam dari Persipura Jayapura ini langsung tampil ciamik bersama Borneo FC. Boaz langsung tampil menyengat sejak awal penampilannya bersama klub asal Stadion Segiri, Kalimantan Timur itu.

Kecepatan Boaz memang tidak seperti saat muda lagi, tapi pemain 29 tahun itu tetap menunjukkan kualitas akurasi umpan, serta visi, juga finishing yang mumpuni. Dua golnya ke gawang Persib Bandung di leg 1 perempat final memberikan kemenangan 3-2 untuk Borneo FC, sebelum satu umpan cerdiknya berbuah satu-satunya gol PBFC di leg 2.

Cristian Gonzales (Arema Cronus)
Pemain yang sudah menginjak 40 tahun itu sempat terlambat panas di awal turnamen. Tak satu pun gol dicetak El Loco dalam tiga pertandingan fase grup dan leg 1 perempat final. Namun, ia langsung sukses mencetak hattrick di leg 2 kontra Bali United FC untuk membantu Arema lolos ke semifinal.

Di laga 4 besar, El Loco sempat mencetak satu gol di leg 1, sayangnya Arema harus gagal lolos ke final karena kalah di leg 2 melawan SFC. Ditambah satu gol ke gawang Mitra Kukar di semifinal, total Gonzales mencetak 5 gol di Piala Presiden. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya