Piala Presiden 2015
Bobotoh Minta Jatah Tiket Final Piala Presiden Ditambah
Kamis, 15 Oktober 2015 - 03:27 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra
VIVA.co.id
- Puluhan ribu suporter Persib Bandung atau bobotoh dipastikan akan membirukan Jakarta pada Minggu 18 Oktober 2015 mendatang. Hal ini disebabkan karena mereka ingin memberikan dukungan kepada Persib yang akan berlaga dalam final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Persija Didukung Sponsor Baru Saat Lawan Persib
Diketahui, bobotoh dari berbagai elemen organisasi seperti Viking Persib Club (VPC) dan Bobotoh Persib Bersatu (Bomber), sudah memastikan diri berangkat ke Jakarta. Bahkan, keduanya sudah membuka pendaftaran suporter untuk keberangkatan ke ibukota.
Baca Juga :
Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong
Pentolan VPC, Yana Umar, menyatakan sudah 20 ribu anggota yang mendaftar agar bisa pergi ke Jakarta. Jumlah ini diprediksi meningkat dalam beberapa hari ke depan.
"Itu baru wilayah Bandung Raya saja. Jumlah bobotoh dari luar Bandung juga cukup banyak yang berminat datang ke Jakarta," kata Yana.
Antusiasme bobotoh menyaksikan final di Jakarta mendapat satu hambatan yang cukup besar. Ternyata, pihak Mahaka Sports and Entertainment, selaku promotor, hanya menyediakan 30 ribu lembar tiket pertandingan final.
"Kalau dilihat banyaknya bobotoh yang berminat dan mendaftar, seharusnya sih memang ditambah lagi jatah tiketnya," harap Yana.
Aspirasi dari bobotoh ternyata sudah disampaikan ke pihak Mahaka. Manajer Persib, Umuh Muhtar, langsung membicarakan masalah ini kepada CEO Mahaka, Hasani Abdulgani.
"Walau dijatah, tapi lebih ideal kalau jumlahnya itu 50 ribu hingga 70 ribu tiket. Sepertinya, akan banyak bobotoh yang berangkat ke Jakarta," tutur Umuh.
Umuh pun menghimbau kepada para bobotoh jika keinginannya tak tercapai agar tidak memaksakan datang ke Jakarta. Situasi tersebut, dianggap Umuh, terbilang cukup riskan.
"Apalagi, kalau nonton bareng di sekitar stadion. Jangan dilakukan karena sangat riskan," ujar pria yang akrab disapa Pak Haji tersebut.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Itu baru wilayah Bandung Raya saja. Jumlah bobotoh dari luar Bandung juga cukup banyak yang berminat datang ke Jakarta," kata Yana.
