Piala Presiden 2015

Kata Aremania Soal Rencana Final Piala Presiden di SUGBK

Aremania gelar demo di depan kantor DPRD Malang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id
Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
- Aremania akhirnya angkat bicara untuk menanggapi rencana Mahaka Sports and Entertainment menggelar final Piala Presiden 2015, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Kubu Aremania mengaku siap membantu semua pihak demi menyukseskan perhelatan akbar tersebut.

Pemain Terbaik Piala Bhayangkara Bersyukur Dipanggil Timnas
Rencana digelarnya final Piala Presiden 2015 di SUGBK hingga sekarang belum menemui titik terang. Pihak kepolisian masih belum memberikan rekomendasi izin kepada pihak Mahaka.

Tekad 2 Pilar Arema Tembus Timnas Indonesia
Potensi gesekan antara suporter Persija Jakarta, The Jakmania, dan pendukung Persib Bandung, Bobotoh, menjadi pertimbangan utama kepolisian dalam memberikan rekomendasi.

Demi meminimalisir potensi tersebut, pihak kepolisian terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Salah satunya, Aremania yang akan hadir untuk mendukung tim kesayangan mereka, Arema Cronus, bermain di perebutan tempat ketiga.

"Aremania sendiri untuk pertandingan ini tidak takut ya. Mau di manapun kami siap datang. Kami tidak pernah punya masalah dengan siapa pun," kata perwakilan Aremania korwil Jabodetabek, Harie Pandiono.

Harie menyatakan sudah seharusnya para suporter bersikap dewasa. Bentrokan di luar lapangan, menurut Harie, sebenarnya bisa dihindari.

Asalkan, para suporter bisa mengubah paradigma mengenai rivalitas klub. "Dalam sepakbola, rivalitas harus bersifat positif. Buatlah rivalmu tak mampu mengejar prestasimu," ujar Harie.

Dalam pertemuan dengan Polda Metro Jaya dan pihak Mahaka, Selasa 13 Oktober 2015 kemarin, Harie sempat memberikan masukan terkait aturan penonton di dalam stadion. Aturan tersebut diyakini bisa meminimalisir terjadinya bentrokan antarsuporter yang selama ini menjadi ketakutan semua pihak.

"Kami minta kalau bisa spanduk dan nyanyian rasis diminimalkan. Kalau bisa mereka yang begitu langsung dikeluarkan dari stadion," tutur Harie.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya