Hidup Mati Demi Tiket Final Piala Presiden

Arema Cronus melawan Sriwijaya FC
Sumber :
VIVA.co.id
5 Nama Berebut Gelar Pemain Terbaik Piala Jenderal Sudirman
- Gelaran Piala Presiden 2015 hampir mencapai puncaknya. Pada akhir pekan ini akan tersaji duel seru di leg kedua babak semifinal yang mempertemukan Persib Bandung vs Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC vs Arema Cronus.

Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong

Keempat klub tersebut akan saling jegal dengan mengerahkan segala kemampuan guna mendapatkan satu tempat di partai final. Hasil di leg pertama yang juga sangat kompetitif menjadikan leg kedua nanti dapat dipastikan berjalan dengan sengit.
Bus Rombongan Persib Kecelakaan


Tensi yang akan semakin meninggi ini juga akan bertambah hangat dengan adanya dukungan dari para suporter yang tak pernah lelah memberikan dukungan kepada klub kesayangan mereka. Bobotoh, Aremania, Kukarmania, dan Singamania akan berbondong-bondong menuju ke stadion guna menyemangati para pemain.

Turnamen yang diadakan guna kembali menggairahkan sepakbola nasional di tengah kekisruhan yang tidak berkesudahan ini memang layak diapresiasi. Piala Presiden mampu kembali membawa stadion penuh sesak oleh para penonton dan suasana di tribun benar-benar kembali bergairah.

Mampukah Mitra Kukar dan Sriwijaya mematahkan prediksi orang-orang terkait final idaman antara Persib melawan Arema Cronus? Segala teka-teki yang tersisa jelang leg kedua semifinal bergulir memang layak kita tunggu.


Misi Berat Persib Bandung


Persib Bandung akan menjamu Mitra Kukar pada leg kedua babak semifinal di stadion Si Jalak Harupat, Soreang pada Sabtu 10 Oktober 2015. Beban berat disandang tuan rumah, karena pada pertemuan pertama di stadion Aji Imbut, Tenggarong, skuad asuhan Djadjang Nurdjaman kalah dengan skor 0-1.

 

Untuk itu, kemenangan lebih dari marjin 1 gol menjadi harga mati bagi mereka agar bisa mewujudkan mimpi para penggemar menyaksikan klub kebanggaannya bermain di partai puncak. Akan tetapi, untuk mewujudkannya tentu saja tidak akan mudah.


Firman Utina dan kawan-kawan mesti mau bekerja keras dan berupaya tanpa henti untuk membongkar rapatnya barisan pertahanan Mitra Kukar. Kesolidan Mitra Kukar dalam menjaga pertahanan inilah yang membuat para pemain Persib kesulitan di leg pertama.


"Bukan tugas mudah bisa menang dengan skor tersebut. Kami harus bekerja keras agar bisa lolos," tutur Djadjang saat bicara mengenai peluang anak asuhnya menuju partai final.


Maung Bandung sendiri memulai turnamen ini dengan status favorit juara. Status tersebut bukan dikarenakan materi pemain mereka bertabur bintang, akan tetapi karena Firman Utina dan kawan-kawan merupakan juara bertahan Indonesia Super League musim lalu.


"Langkah kita belum terhenti karena kekalahan di Tenggarong. Pertandingan kedua kita punya peluang dan semuanya harus bermain all-out," tegas bek andalan Persib, Vladimir Vudjovic menanggapi kekalahan di leg pertama.


Sedangkan di pihak tim tamu, meski unggul agregat gol namun mereka enggan jemawa. Klub berjuluk Naga Mekes sadar betul, lawannya pada Sabtu nanti merupakan tim kuat ketika bermain di kandang sendiri.


Terlebih, tuan rumah pada pertandingan Sabtu nanti akan kembali mendapatkan suntikan lima pemain andalan mereka yang sempat absen saat leg pertama. "Persib ya Persib. Kami hanya fokus di internal saja. Terkait bisa memainkan lima pemain utama, itu urusan mereka. Tak ada strategi khusus,” kata pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra.


Sriwijaya Terusir dari Rumahnya


Di partai semifinal lainnya, posisi kurang menguntungkan dialami oleh Sriwijaya FC. Klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut harus terusir dari rumahnya sendiri, stadion Jakabaring, Palembang karena bencana kabut asap yang tak kunjung berhenti.


Mereka akan melakoni partai penentuan di stadion Manahan, Solo pada Minggu 11 Oktober 2015. Jika melihat dari letak geografis, tentu Arema Cronus sebagai lawan mereka yang mendapatkan keuntungan. Mereka tidak akan kehilangan dukungan dari para Aremania karena jarak tempuh ke Solo yang relatif dekat.


Meski demikian, pelatih Sriwijaya, Benny Dollo, tak mau ambil pusing. Menurutnya, tak perlu ada yang  dipermasalahkan jika Patrich Wanggai dan kawan-kawan tampil di Solo.


"Kami sudah beberapa hari latihan di sini. Saya rasa tidak ada masalah main di Solo. Kami tetap akan bermain seperti apa yang biasa kami lakukan," ujar pelatih yang akrab disapa Bendol .


Bendol juga mengaku telah menyiapkan strategi jitu guna meredam agresivitas Arema. Laskar Wong Kito tak akan memberikan keleluasaan bagi Singo Edan untuk menguasai bola.


"Kami tak akan biarkan Arema banyak memegang bola, karena itu bisa berbahaya. Seperti yang kami tahu, Arema punya permainan kolektivitas dan skill individu yang bagus," ungkap dia.


Sementara itu, di kubu Singo Edan, hasil 1-1 di leg pertama membuat mereka dalam posisi sulit. Mereka sudah mengantongi kekurangan karena kebobolan di leg pertama. Hal tersebut membuat mereka harus membagi fokus antara menyerang untuk mencetak gol, dan bertahan agar gawang tidak kebobolan lagi.


“Mereka tak banyak turun menyerang, tapi sekali turun kami kehilangan konsentrasi dan hasilnya gol. Kami mau perbaiki itu, tak boleh ada gol,” tegas kapten Arema Cronus, Fabiano Beltrame.


Nada optimistis juga disampaikan oleh Ahmad Alfarizie. Dia bahkan menganggap duel leg kedua semifinal nanti selayaknya partai puncak dan kemenangan menjadi harga mati yang mesti diraih.


"Pasti saya lebih semangat sekarang. Ini bukan lagi pertandingan semifinal, tapi final," kata pemain berusia 25 tahun itu  singkat seperti dikutip dari situs resmi Arema.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya