Pertandingan Pra PON Dibatalkan Pemain Muda Jadi Korban

Timnas U-23 vs Pra PON DKI
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Imbas perseteruan antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang diwakili oleh Tim Transisi kembali menuai masalah. Kali ini ajang Pra PON sepakbola yang menjadi korbannya.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Pra PON Bali yang sedianya digelar hari ini urung dilaksanakan akibat adanya surat larangan dari Tim Transisi. Mereka meminta Asosiasi Provinsi PSSI untuk melakukan koordinasi sebelum menggelar ajang ini.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


(Baca juga: Larang Pra PON Bergulir, Tim Transisi Dituntut Ganti Rugi)


Dan selama Tim Transisi dikesampingkan, maka ajang Pra PON yang rata-rata timnya diisi oleh pemain muda tidak bisa digelar. Tim Transisi tidak terima jika Asprov hanya mau berkoordinasi dengan pengurus PSSI pusat yang telah dibekukan.


Panitia Pelaksana Pertandingan, I Gede Subrata memaparkan, sebagai panitia ia telah berupaya keras memenuhi segala persyaratan untuk menggelar pertandingan. Rekomendari dari Polsek telah didapat dan diteruskan kepada Polres Gianyar.



"Surat ke Polda Bali juga sudah kami masukkan. Namun rekomendasi tak dikeluarkan karena kepolisian tak berani mengeluarkan izin berdasarkan permintaan Tim Transisi ke Mabes Polri," kata Subrata, Senin 5 Oktober 2015.


"Yang jelas, secara moral kita dirugikan. Beban moral anak-anak yang sudah berlatih selama satu tahun. Sekarang mereka jadi korban perasan," tambah dia.


Subrata mengaku akan menyerahkan penyelesaian persoalan ini kepada KONI dan PSSI sebagai induk organisasi mereka. "Untuk kelanjutannya kami serahkan ke KONI," urai Subrata.



Dia juga menyesalkan lantaran konflik antara PSSI dan Kemenpora, sepakbola tanah air yang jadi korban. Selain itu Subrata berharap Tim Transisi untuk lebih jeli melihat peraturan yang dibuat oleh FIFA.


"Jangan malah ada wacana baru untuk membuat asosiasi baru. Selesaikan dulu yang ada sesuai dengan Statuta kalau mau merujuk ke FIFA. Kalau tidak mau merujuk ke FIFA, silakan bikin apalagi. Yang susah itu kami di bawah," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya