Larang Pra PON Bergulir, Tim Transisi Dituntut Ganti Rugi

Hermawan (tengah) saat menghadapi Pra PON Papua Barat
Sumber :
VIVA.co.id
Soal Jadi Pembalap Cadangan Manor, Kemenpora: Terserah Rio
- Pertandingan Pra PON Bali kontra Pra PON NTB batal digelar. Sedianya, pertandingan itu digelar sore tadi di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali. Namun, lantaran pelarangan oleh Tim Transisi, maka pihak kepolisian tak menerbitkan izin pertandingan.

Garut Siap Kirim Ribuan Akik untuk Cenderamata PON Jabar

Pra PON NTB yang sudah terlanjur tiba di Bali jelas kecewa. Sekretaris Asprov PSSI NTB, Muhazam mengaku pembatalan sepihak itu disampaikan secara dadakan. "Kami sangat kecewa. Pembatalan ini juga dilakukan sangat tiba-tiba," kata Muhazam di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.
Kisah Pahit Rio Haryanto di F1


(Baca juga: KONI Kesal Tim Transisi Kemenpora Ganggu Pra PON Sepakbola)


Padahal, kata dia, tim Pra PON NTB telah melakukan persiapan matang yang panjang. Salah satunya adalah dengan menggelar Training Camp (TC). Seluruh biaya, kata Muhazam, diambil dari kocek pribadinya. "KONI hanya memberi bantuan Rp40 juta. Seluruh biaya sebesar Rp250 juta dari dana pribadi," terang Muhazam.


Ia menyesalkan tindakan arogan Tim Transisi. Apalagi, pihaknya telah tiba di Bali dan siap menjalani pertandingan. "Tiba-tiba sampai di sini, dengan bermodalkan kekuasaan Tim Transisi membatalkan pertandingan. Itu kami sangat kecewa," keluhnya.



Atas hal ini, Muhazam mengaku akan meminta pertanggungjawaban Tim Transisi. Muhazam mengaku akan melayangkan surat kepada tim bentukan Menpora Imam Nahrowi itu untuk mengganti biaya kerugian yang timbul. "Kita meminta kompensasi ganti rugi terhadap semua biaya yang sudah kita keluarkan sampai dengan saat ini. Kami akan menyurati Tim Transisi," tegas Muhazam.


Sementara akibat pembatalan pertandingan itu Muhazam mengaku langsung memulangkan anak asuhnya. "Malam ini terpaksa kami pulangkan untuk efisiensi. Kami juga akan tanyakan nasib kami ini seperti apa," tanyanya.


Muhazam juga tak habis pikir dengan pelarangan tersebut. Padahal, kata dia, PON merupakan gelaran olahraga yang digagas pemerintah. "PON ini kan gawe Nasional, Negara. Kok sebegitunya Kemenpora melalui Tim Transisi seenaknya membatalkan itu. Di mana dia tunjukkan rasa pembinaan yang sering disebut kalau caranya seperti ini," kecam Muhazam.


Pada saat sama, Muhazam juga mempertanyakan tanggung jawab tim yang langsung di bawah Imam Nahrowi tersebut. Tanggung jawab itu utamanya berkaitan dengan pembinaan. "Sampai di mana tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini Kemenpora terhadap pembinaan sepakbola. Kami ini kan melakukan pembinaan," papar Muhazam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya