Kisruh Pra PON, Kemenpora Salahkan KONI dan Tim Transisi

Hermawan (tengah) saat menghadapi Pra PON Papua Barat
Sumber :
VIVA.co.id
Garut Siap Kirim Ribuan Akik untuk Cenderamata PON Jabar
- Penyelenggaraan Pra PON cabang olahraga sepakbola menimbulkan polemik baru. Tim Transisi bentukan Menpora Imam Nahrawi beberapa waktu lalu mengeluarkan surat edaran yang melarang Asosiasi Provinsi PSSI berkoordinasi dengan PSSI pusat dalam penyelenggaraan ajang tersebut.

Rp4 Miliar Hanya untuk Cendera Mata PON XIX Jabar

Pasalnya, tim yang diketuai oleh Bibit Samad Rianto itu merasa PSSI saat ini statusnya sudah tidak diakui. Dan pihaknya yang mengambil alih semua kerja yang berhubungan dengan persepakbolaan tanah air.
BOPI Dikhawatirkan Berpotensi 'Acak-acak' ISC


Akan tetapi alasan tersebut tidaklah kuat. KONI selaku lembaga yang mengurus pengelolaan olahraga tanah air tetap mempersilakan Asprov untuk menggelar Pra PON dan berkoordinasi dengan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti.


Menanggapi polemik ini, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengaku belum mengetahui surat yang dikirimkan Tim Transisi kepada Asprov. Sebab, Tim Transisi belum melakukan koordinasi dengan pihaknya terkait penerbitan surat tersebut.


Dia juga meminta KONI untuk lebih proaktif berkoordinasi dengan Kemenpora. Karena walau bagaimana pun, Kemenpora sebagai otoritas tertinggi keolahragaan tanah air wajib diikutsertakan dalam pengambilan kebijakan.


"KONI diharapkan jangan jalan sendiri. Ini bukan yang pertama kali. Ini kan ada lembaga bertanggung jawab di olahraga yaitu Menteri," ujar Gatot saat dihubungi wartawan.


Karena tidak ingin masalah ini terus berlarut-larut, Kemenpora menyarankan KONI dan Tim Transisi untuk segera duduk bersama mencari solusi yang tepat. Dengan adanya masalah baru ini, penyelenggaraan Pra PON sepakbola pun terancam batal dilaksanakan.


"Nanti tentu saja KONI dan Tim Transisi duduk bareng untuk menyelesaikan masalah ini. Nanti kalau misalnya ada kerjasama pihak PSSI melalui Asprov itu lain cerita, yang penting ada komunikasi dulu," tutur Gatot.  (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya