Piala Presiden 2015

Kabut Asap Ancam Status Tuan Rumah Sriwijaya di Semifinal

Pemain Sriwijaya FC merayakan gol.
Sumber :
  • VIVA.co.id/DA Pitaloka
VIVA.co.id
Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
- Undian semifinal Piala Presiden 2015 mempertemukan Sriwijaya FC dengan Arema Cronus. Di leg 1, pada 3 Oktober mendatang. Dalam kesempatan itu Sriwijaya harusnya bertindak sebagai tuan rumah.

Pemain Terbaik Piala Bhayangkara Bersyukur Dipanggil Timnas

Namun, status tersebut Sriwijaya akhirnya ditangguhkan. Arema bakal menjamu Sriwijaya FC lebih dulu.
Tekad 2 Pilar Arema Tembus Timnas Indonesia


Keputusan ini diambil setelah memikirkan faktor cuaca. Seperti diketahui, kota Palembang yang merupakan basis Laskar Wong Kito, tengah diserang kabut asap.


"Kami awalnya minta tempat netral, tapi tidak mungkin karena waktunya mepet. Jadi kami berkomitmen bahwa leg pertama dimainkan di Malang," ungkap manajer umum, Rudy Widodo, kepada wartawan di Hotel Century, Selasa 29 September 2015.


Sriwijaya baru akan tampil di kandang saat leg kedua, 10 Oktober mendatang. Namun, status ini pun masih dipertanyakan. Pasalnya, jika masih diliputi kabut asap, maka Sriwijaya akan bermain lawan Arema di tempat netral.


"Mereka kandang di tanggal 10 Oktober. Namun, tanggal 5 sudah harus ada surat rekomendasi dari BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika). Bila rekomendasinya oke, kami akan main di Sriwijaya. Jika tidak, kami main di tempat netral," tutur Rudy.


Pihak Sriwijaya sendiri siap untuk berkoordinasi dengan BMG terkait hal ini. "Kira-kira kondisi Palembang saat kami bertanding kandang seperti apa. Kalau ternyata rekomendasinya negatif, terpaksa kami memainkan di tempat netral," ujar manajer Sriwijaya, Robert Heri.


Manajemen Laskar Wong Kito sendiri sudah menyiapkan beberapa opsi sebagai tempat jika nantinya batal tampil di Gelora Sriwijaya Jakabaring. Namun, Heri belum bisa menyebut di mana saja tempat yang jadi opsi.


"Sudah ada beberapa opsi, tapi keputusan masih akan kami rapatkan dulu di tingkat manajemen. Opsinya belum bisa disampaikan sekarang," tutur Heri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya