Piala Presiden 2015

Pemasukan Tiket Arema Menurun, Apa Penyebabnya?

Arema Cronus saat menghadapi PSGC Ciamis
Sumber :

VIVA.co.id - Manajemen Arema Cronus menenggak kerugian selama menjadi tuan rumah Piala Presiden di Grup B. Pemasukan tiket dari tiga pertandingan yang berlangsung di kandang tak sesuai dengan perkiraan. Panitia pelaksana membuat daftar penyebab jebloknya tiket penonton sepanjang laga tersebut.

Bangkit, Persib Sukses Bungkam Arema FC
“Piala Presiden, 100 persen secara finansial diberikan pada pemain. Imbasnya manajemen jadi mengeluarkan dana lebih banyak,” kata CEO Arema Cronus Iwan Budianto Senin 14 September 2015.

Arema FC Setuju Opsi Tambahan Asisten Wasit saat Lawan Persib
Pengeluaran tidak diimbangi dengan pemasukan sesuai target dari tiket. Sedangkan sebagai tuan rumah, Arema harus menanggung akomodasi dari tiga tim peserta grup B, yaitu Persela Lamongan, Sriwijaya FC dan PSGC Ciamis selama lebih dari sepekan di Malang. 

Raih Kemenangan, Arema Bicara Peluang Juara
Selain sponsorship, manajemen berharap ada pemasukan dari tiket penonton. Selama tiga pertandingan, Panitia Pelaksana Pertandingan lokal mencatat jumlah penonton dengan angka yang berbeda-beda.

Pada pertandingan pertama melawan Persela Lamongan berlangsung pada Selasa 1 September 2015, disusul pertandingan kedua melawan Sriwijaya FC pada Sabtu 5 September 2015 dan pertandingan terakhir melawan PSGC Ciamis pada Rabu 9 September 2015.

“Lawan Persela Lamongan kami merugi Rp 70 juta, lawan PSGC Ciamis kami juga merugi 45 juta untuk operasional tim. Yang Sriwijaya walaupun surplus tapi tak cukup buat bayar akomodasi tiga tim selama di Malang,” katanya.

Laga melawan Persela menurut Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema Cronus, Abdul Haris dihadiri sekitar 6879 penonton, pertandingan kedua melawan Sriwijaya FC penonton meluber sebanyak 16.076 dan pertandingan ke tiga menjamu PSGC Ciamis dihadiri 8.875 penonton.

"Jumlah penonton tidak sesuai estimasi kami, pengeluaran biaya operasional jauh lebih besar dibanding pemasukan tiket,” kata Abdul Haris.

Sejumlah penyebab pemasukan tiket yang tak sesuai target menurut Haris antara lain disebabkan faktor siaran langsung televisi. Hari pertandingan yang tidak bertepatan dengan hari libur juga ikut berpengaruh, jadwal pertandingan yang terlalu mepet serta kondisi sepakbola yang dianggap belum normal.

“Kondisi sepakbola masih kacau dan harinya juga tidak tepat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perolehan tiket. Panpel juga sedang mencari strategi untuk mengatasi hal tersebut, akan kami rapatkan agar tak terulang,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya