Kualifikasi Piala Eropa 2016

Tekad Juara Dunia Pulihkan Reputasi

Sumber :
  • REUTERS/Marcelo Del Pozo

VIVA.co.id - Awal September 2015 menjadi fase krusial bagi peluang timnas Jerman lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 Prancis. Sebab, ada dua laga yang bakal menentukan nasib skuad asuhan Joachim Loew ini.

Jerman akan menghadapi Polandia di Frankfurt pada Jumat, 4 September (Sabtu dinihari WIB) dan melawan Skotlandia di Glasgow pada 7 September. Dua laga ini wajib dimenangi Jerman untuk menjaga peluang lolos ke putaran final.

Jerman sejauh ini masih ada di posisi 2 klasemen sementara kualifikasi Grup D. Jerman tertinggal satu poin dari Polandia yang kokoh di puncak klasemen. Selain itu, Jerman juga cuma unggul dua poin atas penghuni posisi 3, Skotlandia.

Jerman masih menyisakan empat laga di kualifikasi grup. Selain melawan Polandia dan Skotlandia pada September, Jerman akan menghadapi Irlandia di Dublin (8 Oktober) dan Georgia di Leipzig (11 Oktober).

Namun, jika kehilangan poin ketika melawan Polandia dan Skotlandia, peluang Jerman akan semakin sulit. Inilah sebabnya gelandang timnas Jerman Toni Kroos ngotot membawa Der Panzer menang di dua laga terdekat.

"Kami memiliki dua laga sulit pada September. Karena kami sempat kehilangan poin, maka kami sedikit mendapat tekanan dari sebelumnya," kata gelandang timnas Jerman Toni Kroos  dilansir situs resmi DFB.

"Tapi, kami yakin akan meraih poin dan lolos ke Piala Eropa," lanjut gelandang Real Madrid itu.

Korsel Hampir Permalukan Jerman di Penyisihan Olimpiade

Selebrasi Toni Kroos usai membobol gawang Brasil

Selain menjaga peluang lolos, kemenangan dibutuhkan Jerman untuk memulihkan reputasi mereka sebagai juara dunia (juara Piala Dunia 2014). Jerman memang sempat terseok-seok di awal kualifikasi Piala Eropa 2018.

Selain itu, khusus laga melawan Polandia, sejumlah penggawa Jerman tak menyangkal bakal menjadikan laga ini sebagai ajang balas dendam. Pasalnya, di pertemuan pertama, mereka secara mengejutkan digasak 0-2.

"Kami harus menunjukkan kualitas kami. Polandia akan menyulitkan. Ini adalah laga sulit, namun kami ingin membalas dendam atas kekalahan di Polandia," kata Bastian Schweinsteiger seperti dilansir Irish Examiner.

Schweini menuturkan, saat bertemu Jerman di pertemuan, Polandia tampil agresif dan menunjukkan semangat ingin menang. Kala itu, Jerman tak dibiarkan mengontrol pertandingan selama 90 menit.

"Ini merupakan sesuatu yang perlu kami perbaiki. Kami harus mengontrol permainan, bekerja keras dalam bertahan, dan juga menciptakan peluang dengan kualitas yang kami miliki," ucap Schweini.

"Kami tak bisa membiarkan kesalahan terjadi di lini belakang dan harus tampil tajam di depan. Hal yang sangat penting untuk terus tancap gas sampai akhir," lanjut mantan pemain Bayern Munich ini.

Tekad yang sama juga diusung pemain Jerman, Thomas Mueller yang berambisi merebut tiga poin saat melawan Polandia. Selain ingin menuntaskan dendam, kemenangan juga akan membuat mereka mengkudeta Polandoa di puncak klasemen.

"Kami perlu mencetak gol untuk bisa menyaingi Polandia. Mereka berada di posisi pertama, dan kami kedua. Tentu saja, kami ingin menggeser mereka di puncak klasemen," kata Mueller seperti dilansir situs FIFA.

"Kami tahu, ini akan menjadi pekerjaan yang sulit. Kami harus kembali menunjukkan permainan bagus yang sudah lama tidak terlihat," lanjut pemain Bayern Munich ini.

Polandia akan mengandalkan rekan setim Mueller di Bayern, Robert Lewandowski, di lini depan. Namun, Mueller sadar kekuatan Polandia bukan cuma Lewy.

"Polandia bukan hanya Lewandowski. Kami perlu menghentikan serangan balik mereka dan bertahan dengan baik," ucap Mueller.

Hanya saja, di laga ini, Jerman tidak akan diperkuat Marco Reus yang kembali mengalami cedera. Gelandang milik Borussia Dortmund cedera kaki dan terpaksa absen di 2 laga kualifikasi terdekat yang sudah menanti.

"Cedera yang dialami pemain yang sudah 25 kali membela timnas Jerman itu terjadi saat laga Bundesliga melawan Hertha Berlin (pekan lalu), membuat partisipasinya dalam 2 laga internasional jadi mustahil," demikian pernyataan dokter timnas Jerman, dilansir Reuters.

Sementara itu, pelatih Jerman Joachim Loew tak terlalu ingin membahas duel melawan Polandia yang sudah menanti. Dia justru memfokuskan bagaimana membawa Jerman lolos ke Piala Eropa dan memenuhi target lebih besar lainnya.

"Lolos ke Piala Eropa di Prancis adalah target besar, tapi kami memiliki target yang lebih tinggi dari itu. Kami punya tujuan di Piala Dunia 2018. Misi: mempertahankan gelar," kata Loew pada Suddeutsche Zeitung.

Pelatih Jerman, Joachim Loew (merah)

Titik Balik Tuan Rumah


Selain duel beraroma balas dendam antara Jerman dan Polandia, akhir pekan ini juga akan dipanaskan duel yang tidak kalah bergengsi. Tuan rumah Piala Eropa 2016, Prancis akan menjajal kekuatan Portugal.

Skuad asuhan Didier Deschamps akan bertandang ke Estadio Jose Alvalade melawan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan dalam laga ujicoba, Jumat, 4 September 2015 (Sabtu dinihari WIB).

Dan Deschamps ingin menjadikan laga ini momentum kebangkitan timnya yang sedang dalam performa kurang baik dalam beberapa laga terakhir. Karim Benzema Cs menelan tiga kekalahan dari empat laga ujicoba.

Prancis tumbang 0-1 dari Albania (13 Juni 2015), Dipecundangi Belgia 3-4 di hadapan publik sendiri (8 Juni 2015) dan bertekuk lutut 1-3 dari Brasil pada 27 Maret 2015 lalu.

Satu-satunya kemenangan yang diraih Prancis, terjadi saat menekuk Denmark 2-0 (30 Maret 2015). Deschamps pun ingin pasukannya segera memperbaiki performa demi berjaya di Piala Eropa 2016.

Aneh, Klub Portugal Gaet Pemain Umur 5 Tahun

Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps (kanan) usai kemenangan atas Ukraina

"Kami harus melanjutkan perjalanan untuk Piala Eropa 2016 dan mendapatkan kembali performa kami. Bagian terakhir lalu adalah sebuah kekecewaan. Jadi kami harus membetulkan kesalahan-kesalahan karena kami punya kualitas untuk itu," kata Deschamps.

"Mari memainkan laga dengan pilihan-pilihan level. Yang pertama adalah melawan Portugal, di mana kami harus mendapatkan kembali momentum, keinginan, dan agresi,” sambungnya, dilansir Soccerway.

Hanya saja, Perancis tidak akan dengan mudah merealisasikan ambisnya itu. Mengingat calon lawan mereka adalah Portugal yang memiliki tren positif dalam beberapa laga terakhir.

Mungkin banyak yang menganggap Portugal hanya akan mengandalkan mesin gol Cristiano Ronaldo. Namun faktanya, Portugal telah membuktikan diri mampu tampil bagus meski tanpa bintang yang akrab disapa CR7 itu.

Itu dibutikan Portugal kala menumbangkan perlawanan tim kuat Eropa, Italia 1-0, pada pertengahan Juni lalu. Padahal Portugal kala itu tidak diperkuat Ronaldo. Soliditas Portugal inilah yang patut diwaspadai Perancis.

"Setiap tim yang memiliki Ronaldo akan selalu dituding 'Ronaldependente' atau ketergantungan pada Ronaldo,"  kata pelatih Portugal, Fernando Santos seperti dilansir Soccerway, kala itu.

"Apa yang kami tunjukkan di laga melawan Italia adalah bukti kami merupakan satu tim. Ronaldo sendiri sudah membuktikan diri di laga sebelumnya, usai mencetak tiga gol. Dan kini, kami yang membuktikan diri," lanjutnya.

Skuad Timnas Portugal

Draxler Terancam Tak Ikut ke Piala Eropa 2016
Pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo

Tanah Kelahirannya Terbakar, Ronaldo Kirim Bantuan

Tiga orang dinyatakan meninggal dan 300 lebih luka-luka.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016