9 Klub dengan Manajemen Tersehat di Inggris

Gelandang Southampton, Morgan Schneiderlin
Sumber :
  • Eurosport
VIVA.co.id
Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali
- Tidak ada keraguan, Manchester United merupakan klub kaya dengan pendapatan terbesar di Inggris, bahkan di dunia. Sedangkan rival sekotanya, Manchester City, meraih titel klub kaya dengan kucuran dana dari pemilik baru.

Kalah, Caretaker Inter Milan Masih Berharap pada 2 Laga Sisa

Besar karena kekayaan pemiliknya, membuat Manchester City yang kembali menjadi penantang terkuat titel Premier League, tidak lebih dari klub 'pembeli trofi' bersama dengan Chelsea, yang jadi besar karena mampu membeli sederet pemain mahal.
Moyes Sukses Ajak 2 Bek MU Merapat ke Sunderland


Dilansir dari Telegraph, Selasa, 25 Agustus 2015, di tengah perubahan besar dalam industri sepakbola di Inggris, masih ada setidaknya 9 klub yang layak memperoleh penghargaan, karena sistem manajemen yang baik. Mereka itu yakni:

Crystal Palace
Stabilitas hanya tambahan istilah dalam kamus Crystal Palace, yang dua kali mengalami krisis keuangan pada 1999 dan 2010. Dan konsorsium yang dipimpin seorang penggemar mereka muncul jadi penyelamat.

Steve Parish berhasil menghalau badai di Selhurst Park, dan Palace berhasil memperoleh keuntungan sebesar £23 juta pada 2014. Tanpa bergelimang bintang, juga tidak berarti mereka tidak punya ambisi.


Klub yang berdiri pada 1905 di London itu, telah memperlihatkan konsistensi untuk terus berkembang, dengan mengakhiri dua musim terakhir di papan tengah klasemen Premier League.


Stoke City

Klub sepakbola tertua kedua di dunia yang berdiri pada 1863 ini, akhirnya bisa kembali berlaga di Premier League pada 2008. Mereka berusaha selama 23 tahun sejak terakhir turun kasta.


Setelah lama mengandalkan kekayaan pemiliknya, keluarga miliuner Coates, Stoke akhirnya berhasil menjadi klub dengan pengelolaan yang baik. Walau itu membuat anggaran mereka terbatas untuk transfer dan gaji pemain.


Walau dengan keterbatasan dana, Stoke di bawah Mark Hughes tetap berhasil menempati posisi aman dalam dua musim terakhir. Mereka menjadi klub papan tengah yang memungkinkan mulai mendapat kontrak-kontrak bernilai lumayan besar.


Norwich City

Klub ini lolos dari krisis keuangan setelah turun kasta pada 2014. Manajer muda Alex Neil berhasil membawa klub berjuluk Canaries itu kembali ke Premier League musim ini.


West Bromwich Albion

The Baggies yang berdiri sejak 1878, menjalani kampanye yang cukup sukses dalam enam musim terakhir di Premier League. WBA selalu mengakhiri musim di papan tengah, jauh dari garis degradasi.


CEO WBA, Jeremy Peace, menyebut klubnya sebagai perusahaan yang sangat sehat, tanpa catatan utang, jumlah aset yang signifikan, serta infrastruktur klub yang terus berkembang.


Everton

Kubu Biru di Merseyside, rival Liverpool ini terkenal sebagai klub penjual pemain bintang, yang dalam realitasnya tetap mempertahankan status sebagai klub Premier League yang kompetitif.


Mereka terus bercokol pada peringkat lebih tinggi, dibandingkan klub-klub lain dengan penghasilan yang jauh lebih besar. Saat ini, beberapa pemain mereka juga tengah menjadi incaran klub besar.


Di antaranya Chelsea yang mengincar bek muda John Stones. Sementara di tengah, gelandang mereka Ross Barkley juga tengah menjadi perhatian banyak klub, dengan performanya yang terus meningkat.


Tottenham Hotspur

Untuk waktu yang lama, Tottenham konsisten menjadi penghuni papan tengah Premier League. Namun, mereka kini mulai menetapkan target yang lebih tinggi, untuk menembus Liga Champions.


Bournemouth

Perjalanan Bournemouth naik dari peringkat bawah Divisi 2 ke Premier League hanya dalam waktu tujuh tahun, disebut bagaikan kisah dongeng. Walau itu tidak lepas dari masuknya pengusaha Rusia Maxim Demin.


Tapi, sekalipun dengan potensi keuangan yang besar, manajer Eddie Howe tetap mempertahankan visi dan idealismenya, untuk tidak menjadikan Bournemouth sebagai klub 'pembeli trofi', dengan tidak royal dalam pembelian pemain.


Swansea City

Walau dengan strategi keuangan yang ketat, Swansea ada di peringkat 8 Premier League musim lalu. Itu memperlihatkan potensi yang mereka miliki untuk bersaing di liga paling kompetitif di dunia.


Tiket masuk Liberty Stadium selalu terjual habis. Swansea merupakan klub terunik di Premier League, di mana pendukung memiliki lebih dari 20 persen saham, serta menempatkan wakil di dewan direksi.


Southampton

Banyak pemain Southampton yang direkrut klub-klub besar musim lalu. Itu membuat mereka memperoleh banyak dana, dan menggunakannya untuk merekrut pemain muda bertalenta secara hemat.


Kesuksesan dalam mengembangkan pemain-pemain muda, membuat Southampton menjadi klub yang kompetitif, sekaligus mendatangkan penghasilan lebih dari £65 juta dalam tiga musim terakhir. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya