Sumber :
- REUTERS/Ruben Sprich
VIVA.co.id
- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengatakan utusan FIFA dan AFC akan datang ke Indonesia untuk mencari tahu kebenaran mengenai kondisi persepakbolaan yang belakangan ini semakin tidak menemui titik terang. Menurut Imam, kemungkinan perwakilan kedua lembaga tersebut akan tiba sebelum Oktober 2015.
Kedatangan utusan FIFA dan AFC nantinya juga akan digunakan oleh Imam untuk menjelaskan maksud dan tujuannya menerbitkan Surat Keputusan Menpora Nomor 01307 Tahun 2015 terkait pembekuan PSSI. Dia bertekad akan menjelaskan secara gamblang apa maksud dan tujuan pemerintah.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Kedatangan utusan FIFA dan AFC nantinya juga akan digunakan oleh Imam untuk menjelaskan maksud dan tujuannya menerbitkan Surat Keputusan Menpora Nomor 01307 Tahun 2015 terkait pembekuan PSSI. Dia bertekad akan menjelaskan secara gamblang apa maksud dan tujuan pemerintah.
Selain itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut berharap FIFA dan AFC mau membuka diri agar nantinya dapat menyeleraskan keinginan pemerintah dalam memajukan persepakbolaan nasional. Tanpa harus melanggar batas-batas yang telah diatur dalam statuta otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut.
Harapan lainnya tentu saja berupaya membujuk FIFA untuk mau mencabut sanksi yang diberikan kepada Indonesia. Hal itu wajib diupayakan demi tim nasional bisa kembali berlaga di kejuaraan yang berada di bawah naungan FIFA.
"Dalam waktu dekat ini FIFA bersama AFC akan datang ke Indonesia untuk melakukan investigasi terkait apa yang sesungguhnya terjadi di Indonesia," ungkap Imam saat ditemui di Aula Wisam Kemenpora, Senayan, Jakarta.
"Nani kita akan jelaskan secara gamblang mengenai niat pemerintah memperbaiki sepakbola. Biar nanti bisa sinkron juga antara keinginan pemerintah dengan statuta FIFA," jelas dia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut berharap FIFA dan AFC mau membuka diri agar nantinya dapat menyeleraskan keinginan pemerintah dalam memajukan persepakbolaan nasional. Tanpa harus melanggar batas-batas yang telah diatur dalam statuta otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut.
