Menpora: Silahkan Judi Bola, Tapi Jangan Masuk Lapangan

Menpora, Imam Nahrawi.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenpora
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Hadir sebagai pembicara di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Menteri Pemuda dan Olahraga, M. Imam Nahrawi ungkap kebobrokan sepakbola di Indonesia. Di hadapan sejumlah guru besar UI, Menpora juga menyampaikan alasannya membekukan PSSI.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Menpora mengaku semua yang dilakukan sama sekali bukan berniat untuk menghancurkan sepakbola Indonesia. Justru langkah-langkah yang diambil ditujukan buat membangun kembali sepakbola tanah air.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


"Tidak ada sedikitpun niat saya untuk membunuh sepakbola di negeri ini. Justru sebaliknya, kita ingin menjadikan anak muda kita tangguh dan mampu bersaing di dunia internasional," kata Menpora, Kamis, 13 Agustus 2015.


Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mengaku sudah sejak lama mencium praktek mafia dalam sepakbola. Dia memahami bahwa para pelaku judi terlibat jauh dalam mengatur pertandingan.


"Fondasi olahraga selalu muncul yang namanya fair play (kejujuran). Setelah kita bedah dan telusuri ternyata di dalamnya tidak jujur. Siapa yang menang sudah ketahuan. Bahkan, di menit berapa golnya juga sudah ada
deal
," kata Menpora.


"Topi agak miring, pertanda itu akan turun dan sebagainya. Yang aneh, Komnas HAM justru menyalahkan Menpora. Bicara profesionalitas harus memenuhi standar profesional. Contoh kasus saja, jika Arema dan Persebaya tidak diturunkan tidak ada kompetisi. Setelah saya telusuri, ternyata di sana ada monopoli. Ada peran seseorang. Di sana tidak muncul sportivitas," jelasnya.


Yang menarik adalah pernyataan Menpora soal judi sepakbola. Dia menekankan yang paling penting dalam masalah ini adalah praktek tersebut jangan sampai turut campur mengatur pertandingan maupun hasil.


"Silahkan berjudi bola, tapi jangan pernah cara berjudi masuk ke lapangan dan mengatur skor. Jika itu dilakukan, maka tidak akan ada sportivitas. Apa yang saya sampaikan apa adanya. Ini kami kuatkan setelah kami panggil mereka, semuanya ngaku, namun mereka tidak bisa lepas dari ancaman ini itu," beber Menpora.


Lebih lanjut, Imam tak menampik isu yang saat ini berkembang atas dirinya seolah membuat sepakbola Indonesia semakin tidak terarah.


"Anak saya semua hobinya bola. Mereka bilang, pah apa benar di sepakbola ada mafia. Saya bilang tidak hanya sepakbola, tapi di mana-mana ada. Saya mohon maaf, jika sebagian isu di publik menpora terkesan membunuh bola. Tapi, saya tidak akan mundur. Karena ini bicara idealisme, jangan pernah takut," janjinya.


Terkait hal ini, Imam berencana untuk melibatkan unsur kepolisian di setiap pertandingan sepakbola. Keterlibatannya bukan sebatas menjaga suporter maupun keamanan.


"Saya ingin keterlibatan kepolisian tidak hanya menjaga suporter, tapi juga perilaku. Kita akan minta polisi untuk menjadi penyidik langsung di lapangan," tutupnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya