Gol Fandi Eko Menangkan Indonesia All Star

Evan Dimas
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Yoga (29/7)
VIVA.co.id
Momen Tegang dan Panik Saat Bus Pawai Timnas U-22 Masuk Terowongan Semanggi
- Hasil positif diraih tim Indonesia All Star pada laga perdana turnamen Sunrise of Java Cup (SoJC) 2015. Tim yang semula menggunakan nama Garuda All Star itu menang tipis 1-0 dari Persewangi Selection di Stadion Diponegoro, Rabu (29/7) malam.

5 Fakta Marselino Ferdinan, Pemain Timnas yang Lagi Viral

Indonesia All Star yang berisi pemain inti dari skuad Timnas U-23 dan Persebaya Surabaya itu mampu meladeni permainan Persewangi. Padahal, tuan rumah diperkuat beberapa pemain dari klub Indonesia Super League (ISL). Di antaranya Guntur Ariyadi (Barito Putera) dan Ferdinand Sinaga (Sriwijaya FC).
5 Fakta Iwan Bule Trending di Twitter Karena Unggahan Situs PSSI


Babak pertama secara keseluruhan mampu dikuasai pemain Indonesia All Star. Tim asuhan Aji Santosa yang berseragam merah-merah sudah membuka peluang gol di menit ke lima melalui Fandi Eko Utomo.


Di menit 10 giliran Evan Dimas yang berpeluang mencetak gol. Kapten tim ini memanfaatkan bola liar di kotak penalti. Evan yang mengocek bola dan tinggal berhadapan dengan kiper gagal mencetak gol karena bola sepakannya dihalau Nanda Pradana.


Persewangi membuka peluang saat mendapat tendangan bebas di luar kotak penalti Indonesia All Star. Tapi penempatan bola Ferdinand Sinaga yang jadi algojo bisa ditangkap kiper. Selepas peluang ini, Persewangi lebih banyak bertahan dari serangan lawan.


Bombardir serangan Indonesia All Star membuahkan hasil ketika Fandi Eko Utomo mencetak gol di menit 38. Gol pemain asal Persebaya itu menjadi gol satu-satunya pada laga ini.


Aji Santoso mengakui, hasil ini selain karena faktor lawan yang diperkuat beberapa pemain eks klub Indonesia Super League (ISL), juga lantaran banyaknya skuad besutannya yang belum optimal pasca terhentinya kompetisi.


“Bisa terlihat dalam permainan. Banyak yang masih canggung kendati mereka sebenarnya sudah lama dalam satu tim. Tidak adanya efek dari kompetisi rutin membuat pemain hanya mengandalkan hasil latihan individu. Tentu sangat berbeda penerapannya jika berlatih secara tim,” terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya