Pemain Ini Sesali Keputusan Bodoh Tinggalkan Premier League

Rafael van der Vaart saat diperkenalkan Real Betis
Sumber :
VIVA.co.id
Musim Depan, Spurs Masih Lebih Baik dari Liverpool
- Premier League digadang sebagai salah satu liga terbaik di dunia. Rasa penyesalan ketika harus hijrah dari salah satu klub liga tersebut pasti menyakitkan. Hal itu dirasakan betul oleh Rafael van der Vaart.

De Boer Diminta Selamatkan Inter Usai Dibantai Tottenham
Van der Vaart adalah andalan Tottenham Hotspur sejak bergabung pada 2010, dengan mencatatkan 63 penampilan dengan torehan 24 gol. Namun, secara mengejutkan, pria Belanda tersebut memutuskan untuk hengkang.

Inter Milan Dilumat Hotspur, Ini Alibi Mancini
Hamburger SV jadi klub berikutnya selama tiga tahun. Namun, performa Van der Vaart jauh dari kata memuaskan hingga akhirnya dilepas pada akhir musim lalu. Van der Vaart kini akhirnya akan mencicipi La Liga bersama Real Betis.

Tetapi, ada perasaan yang mengganjal dalam dada peraih runner-up Piala Dunia 2010 bersama Timnas Belanda itu. Yaitu, penyesalan terhadap keputusannya untuk hengkang dari Spurs sekitar tiga tahun silam.

"Itu adalah keputusan bodoh, keputusan paling bodoh dalam karier saya adalah meninggalkan Tottenham. Saya sangat menyesali, karena itu adalah dua tahun terbaik dalam karier sepakbola saya," ujar Van der Vaart pada Mirror.

Van der Vaart lalu bercerita tentang alasan di balik keputusannya memilih hengkang. Pelatih Spurs kala itu, Andre Villas-Boas, datang kepadanya dan mengatakan kalau dia bukan lagi pilihan utama. Hal itu menjadi alasan utama hengkang dari White Hart Lane.

"Saat kau melihat timnya waktu itu, Anda memilih (Gareth) Bale, (Luka) Modric, saya, (Aaron) Lennon. Itu adalah tim yang amat luar biasa. Saya pikir kami selalu tim yang lebih baik saat bermain. Kami menguasai bola dan suasana begitu menyenangkan," ujarnya menyesali. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya