5 Pemain yang Melejit di Copa America 2015 (Bagian 2)

Striker Chile, Eduardo Vargas (kiri) rayakan gol ke gawang Peru
Sumber :
  • REUTERS/Ivan Alvarado
VIVA.co.id
Nigeria dan Kolombia Tembus Perempat Final Olimpiade
- Copa America di Chile kembali memunculkan wajah-wajah lama yang meneruskan eksistensinya, sementara beberapa pemain muda muncul mengejutkan. Ini lima pemain,
bagian kedua
Mimpi Buruk Radamel Falcao Belum Berhenti
, yang paling impresif sepanjang turnamen di Chile itu, versi Soccerway
James Ungkap Perlakuan Pemain Madrid Terhadap Dirinya
:

Jeison Murillo (Kolombia)

Inter Milan buru-buru mendatangkan bek Kolombia, Jeison Murillo, sebelum Copa America dan menujukkan kalau pembelian tersebut cukup menjanjikan. Pemain 23 tahun itu memukau di Chile.


Selain menjadi pencetak gol satu-satunya Kolombia di kompetisi ini, saat menang 1-0 atas Brasil, Murillo juga salah satu bek tengah terbaik di Copa. Mampu membaca pertandingan dengan baik, tekel akurat, dan kecepatannya mampu mengalahkan lawan.


Datang ke Eropa pertama kali saat dibeli Udinese pada 2010, Murillo musim lalu tampil mengesankan di Spanyol bersama Granada. Dia sekarang punya peluang mengulangi sukses seniornya Ivan Cordoba yang sukses berkostum Nerazzurri.


Eduardo Vargas (Chile)

Meski tampil buruk di Napoli dan QPR, Vargas membuktikan masih berkualitas di Copa America. Sedikit bermain ketika melihat QPR degradasi dari Premier League musim lalu, Vargas jadi cadangan melawan Ekuador, tapi mencetak gol penting dalam kemenangan 2-0.


Jorge Sampaoli pun memutuskan untuk memberinya kesempatan dan Vargas tak mengecewakan. Gol luar biasa saat imbangi Meksiko 3-3 menyusul, lalu dua gol ke gawang Peru di semifinal. Gol keduanya bahkan sangat indah dari luar kotak penalti.


Masa depannya masih tanda tanya dan beberapa tim langsung siap memberinya kesempatan di sepakbola Eropa. Keberhasilan di Copa America bisa memberi rasa percaya diri lebih untuk mengembalikan konsistensi permainan pria 25 tahun tersebut.


Luis Advincula (Peru)

Saat gaya seorang
inverted winger
yang gemar melepaskan tendangan dari sisi sayap lapangan mulai terlupakan, Luis Advincula menunjukkan kalau seorang bek sayap bisa menciptakan masalah menggunakan lebar lapangan.


Bek kanan Hoffenheim ini adalah salah satu kunci permainan Peru menuju peringkat 3. Ia menguji lawan dengan kecepatan, kekuatan, dan juga umpan fantastis. Permainan melawan Venezuela dan Chile di semifinal jadi titik terbaik pemain 25 tahun tersebut.


Menghadapi Chile, Luis Advincula membantu Blanquirroja tetap tampil kompeitif meski kehilangan satu pemain di awal laga. Umpan silang dari sayapnya juga memaksa Gary Medel bikin gol bunuh diri. (one)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya