5 Pelajaran Usai Chile Permalukan Argentina di Final

Pemain Chile, Alexis Sanchez, dan trofi Copa America
Sumber :
  • REUTERS/Ricardo Moraes
VIVA.co.id
Barcelona Masih Mau Beli Striker Walau Sudah Ada MSN
- Chile akhirnya mendapatkan mahkota juara Copa America untuk pertama kali dalam sejarah setelah menang 4-1 atas Argentina dalam babak adu penalti. Banyak pelajaran yang bisa dituai dari laga final tadi pagi.

Langkah Timnas Argentina di Olimpiade Rio 2016 Terhenti

Setelah bermain imbang 0-0 sepanjang 120 menit, Chile akhirnya bisa mengamankan gelar juara usai eksekutor Argentina, Gonzalo Higuain dan Ever Benega, gagal menceploskan bola.
Argentina Terhindar dari Angkat Koper di Olimpiade 2016


Daily Mail pun merangkum sejumlah poin-poin menarik dari kubu Chile dan Argentina di Copa America 2015 ini:


1. Tahunnya Chile

Bagi kubu La Roja, Copa America ini berjalan begitu sempurna untuk mengamankan gelar juara Amerika Latin pertama dalam sejarah. Perjalanan ke final mereka mendapatkan jalan termudah, setelah Argentina dan Brasil masuk ke grup yang berbeda.


Tiga kartu merah lawan, keputusan wasit yang dipertanyakan, sampai ribuan suporter tuan rumah di belakang mereka juga jadi satu keuntungan. Munculnya bintang-bintang macam Arturo Vidal, Alexis Sanchez, sampai Claudio Bravo juga jadi poin penting.


2. Messi Kembali Sial Berkostum Argentina

Musim ini semua berjalan begitu sempurna untuk seorang Lionel Messi setelah membawa Barcelona rebut tiga gelar juara, tapi kesengsaraannya di Argentina terus berlanjut.


Sempat bermain menawan ketika menghajar Paraguay di babak semifinal, penampilan Messi merosot di laga puncak. Messi tetap tenang saat jadi eksekutor penalti, namun tidak dengan rekan-rekannya. Kesialan Messi berlanjut usai juga gagal di final Piala Dunia 2014 lalu.


3. Sanchez Meledak di Saat Tepat

Penampilan Alexis Sanchez sempat bikin Chile khawatir. Setelah penampilan gemilang di fase grup, penampilan pemain Arsenal ini merosot saat hadapi Uruguay dan Peru. Keletihan usai musim panjang Premier League memberikan dampak.


Namun, mungkin Alexis menyimpan tenaga untuk laga final. Meski gagal mencetak gol di menit normal, kecepatan dan aksi individunya kembali muncul. Dan pamungkasnya 'penalti Panenka' Alexis sukses membawa Chile menang di adu penalti.


4. Higuain Harusnya Tidak Main

Apakah Tata Martino akan memasang Sergio Aguero atau menggantinya dengan Carlos Tevez, yang pasti seharusnya bukan Gonzalo Higuain yang berada di atas lapangan. Penampilannya sangat buruk.


Salah satu peluang yang terbuang adalah saat berusaha mencocor umpan Ezequiel Lavezzi di ujung pertandingan, tapi bola malah ke samping gawang. Di babak adu penalti, sepakan Higuain pun gagal menemui sasaran setelah bola melayang ke atas mistar.


5. Waktu Martino Sudah Habis

Dari empat pelatih Argentina yang membawa Albiceleste lolos ke semifinal Copa America, Martino adalah yang terburuk. Pemilihan skuadnya penuh pertanyaan, begitu juga keputusan taktiknya.


Keputusannya untuk jarang memainkan Tevez pun bisa dipertanyakan. Begitu juga skema permainannya yang tampak seperti memberikan rem tangan pada trio penyerang cepat mereka yaitu Messi, Aguero, dan Angel Di Maria. Peracik strategi Chile, Jorge Sampaoli, jelas pelatih yang lebih baik dari Martino. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya