Djanur Siap Berjibaku Demi Lisensi Kepelatihan A AFC

Sumber :
  • Marco Tampubolon/VIVAbola

VIVA.co.id - Djadjang Nurdjaman (Djanur) berpeluang memperbaharui lisensi kepelatihannya dari B AFC ke A AFC, setelah PSSI menyampaikan kabar Konfederasi Sepak Bola Asia, atau AFC akan menggelar kursus kepelatihan lisensi A AFC dalam waktu dekat.

Dilarang Pakai Atribut, Suporter Persija Berontak

Namun, kali ini akan berbeda dengan kepelatihan yang sebelumnya dilakoni Djanur, baik untuk C AFC dan B AFC. Untuk mengejar lisensi A AFC, pelatih berusia 57 tahun itu mesti lebih bekerja keras, karena mesti terbang ke Laos.

Djanur terpaksa pergi ke negara yang berbatasan langsung dengan Thailand tersebut, karena Indonesia tak bisa menggelar kursus kepelatihan. Itu merupakan buntut dari sanksi FIFA, lantaran adanya campur tangan pemerintah dalam urusan sepakbola.

Tak hanya tantangan jarak, pelatih yang membawa Persib Bandung menjuarai kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 itu, juga harus menjalani kursus dengan instruktur kepelatihan dari luar negeri. Artinya, dalam setiap materi yang dijalani proses komunikasi akan dilakukan dalam Bahasa Inggris.

"Ya, saya sudah mendengar kabar soal itu. Kursus kepelatihan lisensi A AFC ini sudah lama saya nantikan. Ini kesempatan buat saya untuk memperbarui lisensi kepelatihan. Meski harus menjalaninya di luar negeri, Insya Allah saya siap," kata Djanur.

Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong

Dia mengakui, jika kelak berhasil menjalani kursus kepelatihan dan mendapatkan sertifikat lisensi A AFC, perasaannya bisa lebih tenang. Dan, lebih penting lagi, Djanur bisa merajut asa meniti karier kepelatihan di negara lain.

Musim 2015, Djanur terpaksa harus menepi ketika Persib tampil di kompetisi antarklub Asia. Posisinya sebagai pelatih kepala diambil alih mentornya, Emral Abus. Hal itu disebabkan, lisensi kepelatihannya yang B AFC belum memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan AFC bagi seorang pelatih.

Sebelumnya, Djanur dikabarkan mendapatkan tawaran melatih klub di luar negeri. Namun, dia menyatakan hal itu baru sebatas pembicaraan biasa. Meski begitu, jika situasi dan kondisi sepakbola Indonesia kian tak menentu, bukan tak mungkin dia bakal berkarier di negara lain.

Djanur belum lama ini harus kehilangan pekerjaannya sebagai pelatih Persib meski sifatnya hanya tentatif, karena sewaktu-waktu bisa kembali dipanggil klub. Pemutusan kontrak ini berlaku kepada staf pelatih, juga para pemain dan ofisial Persib. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya